Visitor

Selasa, 28 Maret 2017

KTI ANALISIS KANDUNGAN MERKURI PADA SEDIAAN KRIM RACIKAN YANG BEREDAR DI PASARAN

BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia yang lentur dan lembut. Kulit ini penting dan merupakan permukaan luar organisme untuk membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar. Kulit merupakan benteng pertahanan pertama dari berbagai ancaman yang dating dari luar seperti kuman, virus dan bakteri. Kulit adalah lapisan-lapisan jaringan yang terdapat di seluruh bagian permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi zat-zat sisa yang dikeluarkan melalui por-pori kulit berupa keringat. Kulit juga merupakan salah satu alat indra yaitu indra peraba karena seluruh permukaan kulit tubuh banyak terdapat syarat peraba ( Ayu, 2015)
       Bagi mereka yang memakai krim pemutih sebaiknya perlu selalu mewaspadai jika tidak jelas apa kandungan bahan kimiawinya. Kendati tidak mencantumkan kandungan merkuri, tetap tidak boleh yakin pasti tidak bermerkuri. Buktinya, sekian puluh merk krim pemutih yang kedapatan tertangkap, ternyata mengandung merkuri (Hasan, 2005 ).
       Menurut Husniah Rubiana Thamrin Akib, dari BPOM, "merkuri sangat berbahaya karena termasuk logam berat. Sekecil apapun jumlah merkuri yang masuk ke dalam tubuh, maka akan menjadi racun." Apabila dioleskan dan diserap kulit, ia akan masuk ke dalam peredaran darah. Efek samping yang dialami dan langsung bisa ditangkap mata adalah perubahan warna kulit yang memerah, bintik hitam, iritasi, bahkan kerusakan permanen susunan kulit, syaraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin.Efek jangka panjang dari merkuri adalah rusaknya ginjal dan menyebabkan kanke.Berdasarkan uraian diatas , maka dilakukan penelitian terhadap kadar merkuri (Hg) pada cream racikan yang beredar dimakassar.

B. Rumusan Masalah
       Permasalahan yang timbul adalah apakah krim yang beredar di pasaran mengandung logam merkuri ?

C. Tujuan penelitian
       Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk menentukan ada tidaknya kandungan merkuri pada sediaan krim racikan yang beredar di pasaran?

D. Manfaat Penelitian 
       Manfaat yang biasa diperoleh dari penelitian yaitu diharapakan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan merkuri pada krim racikan dan lebih selektif memelih krim racikan yang beredar dimasyarakat.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kosmetik
       Kosmetik berasal dari kata kosmein ( Yunani )yang berarti “berhias” .bahan yang dipakai dalam usaha mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami, tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan(wasitaatmadja, 1997)
       Definisi kosmetika yang lebih baru dari pemerintahan indonesia ialah definisiyang diberikan oleh menteri Kesehatan RI No. 140 Tahun 1991 bahwa kosmetikaadalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada luar badanepidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin (bagian luar), gigi dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah kenampakanmelindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetap tidakdimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit Primadiati, 2001 ).
       Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga macam, yaitu kosmetika tradisional, kosmetika  dankosmedics cosmetics medicated
(Tranggono, 1996 ).


3
 
 


 a. Kosmetika Tradisional
       Kosmetika Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat dibuat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan, buah-buahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara tradisional ini merupakan kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun dari leluhur atau nenek moyang kita(Tranggono, 1992 ).
b. Kosmetika Modern
       Kosmetika Modern adalah kosmetika yang diproduksi secara pabrik (laboratorium), dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika tersebut agar tahan lama, sehingga tidak cepat rusak ( Yuswati, 1996 ). Kosmetika modern yang beredar dipasaran dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu:
1) Cosmedics atau Cosmetics Medicated Cosmedics atau Cosmetics Medicated       
adalah kosmetika yang diolah dan diformulasikan secara ilmiah berdasarkan konsepkesehatan, dengan menggunakan bahan-bahan kimia pilihan dari kualitas tinggi (Tranggono, 1992 ).
       Proses pembuatannya, cosmedics ini ditambahkan obat dan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat anti bakteri atau jasat renik lainnya, anti jerawat, anti gatal, dan anti ketombe. Pembuatannya menggunakan bahan kimia khusus yang biasa digunakan untuk mengatasi kulit seperti jerawat, ketombe dan untuk mengobati terjadinya gatal pada kulit karena di dalamnya sudah mengandung anti bakteri.Kosmetika tersebut biasa didapatkan di toko kosmetika atau toko obat.

2) Komestika Hipoalergik
       Kosmetika hipoalergik adalah kosmetika yang tidak mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit. Pada kosmetika ini bahan yang menyebabkan reaksi iritasi dan sensitasi telah dikeluarkan dari kosmetika sehingga aman untuk kesehatan.
Biasanya dibaut khusus untuk yang berkulit sensitive seperti kosmetika yang diperuntukkan bagi kulit bayi.
Penggolongan Kosmetik Berdasarkan Kegunaan
Kosmetika yang beredar di pasaran ini sangat beragam jenis dan kegunaanya sehingga sering membingungkan para konsumen.Oleh karena itu para ahli mengelompokkan kosmetika berdasarkan jenis dan kegunaanya.
Menurut kegunaanya, kosmetika dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kosmetika perawatan kulit dan kosmetika dekoratif ( Tranggono,1996).
       a. Kosmetika Perawatan Kulit
Kosmetika perawatan kulit adalah kosmetika yang penggunaanya bertujuan untuk membersihkan, melindungi dan memelihara kesehatan kulit. Kosmetika perawatan kulit dapat dikelompokan berdasarkan kegunaanya sebagai berikut :
1) Kelompok pembersih
       Jenis kosmetika pembersih kulit dinamakan dengan cleansing cream milk atau krim/susu pembersih, yang gunanya untuk membersihkan kotoran, debu atau make up pada kulit.



2) Kelompok penyegar
       Kosmetika penyegar kulit umumnya berupa cairan bening atau lotion. Cairan penyegar sering disebut sebagai toning lotion/astringent lotion, yang gunanya untuk meberikan rasa segar dan meringkaskan pori-pori.
3) Kelompok pelembab
       Kosmetika pelembab biasanya berbentuk cream atau lotion, gunanya untuk memberikan kelembaban terutama untuk kulit kering atau normal, sehingga terjaga kelembabannya.
4) Kelompok pelindung
      Kosmetika pelindung biasanya disebut dengan sun screen atau tabir surya, gunanya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari.
5) Kelompok penipis
       Kosmetika penipis kulit biasanya berbentuk bubuk atau cream, yang disebut dengan peeling. Gunanya untuk mengangkat atau membuang sel-sel kulit yang sudah mati agar tidak terjadi penebalan kulit dan penyumbatan pori-pori.
6) Kelompok pencegah dan penyembuh kelainan pada kulit
       Kosmetika tersebut berupa kosmetika anti jerawat, pemutih kulit dan deodorant (anti keringat) yang fungsinya sesuai dengan jenis kosmetika tersebut.
7) Kelompok perawatan rambut
       Kosmetika perawatan rambut berupa shampoo untuk memcuci rambut, conditioner untuk mengembalikan kondisi rambut dan hair tonic untuk menyehatkan rambut dan kulit kepala ( Tranggono, 1996 ).
       Kosmetika perawatan pada dasarnya dapat digolongkan sesuai dengan bagian-bagian tubuh yaitu kosmetika perawatan kulit wajah, kosmetika perawatan badan, dan kosmetika perawatan kulit kepala dan rambut.
1) Kosmetika perawatan kulit wajah yang terdiri dari :
a) Pembersih (Milk Cleanser)
b) Penyegar (Toning)
c) Pengelupasan sel tanduk (Chemical Peeling)
d) Krim pengurut (Masage Cream)
e) Masker
f) Pelembab (Moistorizer)
g) Krim Vitamin (Eye Cream, Night Cream)
h) Krim pelindung (Sun Screen)
( Setiyani M.G., 1996 ).
2) Kosmetika perawatan badan terdiri dari :
a) Pembersih seperti sabun mandi, lulur, pembersih kuku, bubuk batu apung,antiseptik.
b) Pelembab kulit badan seperti body lotion, cream pengurut.
c) Penyegar seperti deodorant sparay, body splash (Hakim, 2001 )
       b. Kosmetika Dekoratif
Kosmetika dekoratif merupakan kosmetika yang dibuat dan digunakan untuk merias atau memperindah kulit.Biasanya dibuat dengan berbagai macam warna dan aroma. Kosmetika dekoratif pada umumnya terdiri dari :
1) Bedak dasar ( Foundation)
2) Bedak (Face Powder).
3) Cat bibir
4) Pemerah pipi (rouge/blush on)
5) Pewarna kelopak mata (Eye Shadow)
6) Pembuat garis mata (Eyeliner)
7) Maskara
8) Pensil alis (Eye brow pencil).
B. Krim
       Krim didefenisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air. Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakain luar. (departemen kesehatan 1997)
Ada dua tipe krim, krim tipe minyak dalam air (M/A) dan krim tipe air dalam minyak (A/M) .istilah krim secara luas digunakan dalam farmasi dan industry kosmetik ( ansel, 2005).
Kualitas dasar krim, yaitu :
1.      Stabil, selama masih dipakai mengobati, maka krim harus bebas dari inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada dalam kamar.
2.      Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogeny.
3.      Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.
4.      Terdispersi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat atau cair pada penggunaan. ( Ansel, 2005 )
1. Penggolongan Krim ( Nanikartinah, 2012 )
       Krim terdiri dari emulsi minak dalam air atau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alcohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetika dan estetika.
2.  Kekurangan dan kelebihan sediaan krim
1 Kelebihan sediaan krim, yaitu :
1.      Mudah menyebar rata
2.      Praktis
3.      Mudah dibersihkan atau dicuci
4.      Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
5.      Tidak lengket terutama tipe M/A
6.      Memberikan rasa dingin berupa tipe A/M
7.      Digunakan sebagai kosmetik
8.      Bahan untuk pemakaian ropikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
2 Kekurangan krim
1.      Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas
2.      Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas
3.      Mudah kring dan mudah rusak khusunya tipe A/M karena terganggu system campuran terutama disebabkan oleh suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan.
C. Kosmetik yang mengandung merkuri
       Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak.Merkuri (Hg) atau sering pula disebut dengan air raksa adalah logam murni dan merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair.Logam murninya berwarna keperakan, tidak berbau, dan mengkilap.Merkuri ini termasuk logam berat berbahaya dan toksin karena dapat berakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan keracunan.Ada tiga bentuk utama yang harus dibedakan yaitu uap merkuri (unsur Hg), garam merkuri, dan merkuri organik.Bentuk garam merkuri yang sering digunakan sebagai bahan aktif krim pemutih dan krim antiseptic (Alfian, 2006).
       Berdasarkan Public Warning / Peringatan Nomor KH.00.01.43.2503 Tanggal 11 Juni 2009 disebutkan bahwa Merkuri merupakan salah satu bahan yang
dilarang oleh karena Merkuri (Hg) /Air Raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian Merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) pada manusia.
Pemakaian kosmetika yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan:
a. Dapat memperlambat pertumbuhan janin
b. Mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
c. Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaiandihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
d. Efek rebound Yaitu memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian kosmetika dihentikan) .
e. Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar).
f. Dapat mengakibatkan kanker kulit
D. Kulit
       Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurunnya, yaiut 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50-1,75m2. Rata-rata tebal kulit 1-2mm.
       Paling tebal (6mm) terdapat ditelapak tangan dan kaki dan paling tipis (0,5mm) terdapat di penis ( Harahap, 2000 ).
Kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama :
Lapisan epidermis atau utikel                             
Lapisan dermis ( Korium, kutiss vera, true skin )
Lapisan subkutis ( Hipodermis )
       Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar. Komposisinya terdiri dari sel-sel mati dan melanini (untuk pigmen kulit ). Dilapisan ini terjadi proses-proses perubahan sel,kulit yang masih sehat dan hidup menjadi sel-sel kulit yang mati dan tidak terpakai lagi. Keratin atau sel-sel kulit yang mati merupakan komponen terbesar (95%) dari epidermis,sisanya merupakan melanosin yaitu sel-sel pembentuk melanin, protein yang berfungsi untuk menghasilkan warna kulit dan melindungi kulit dari sinar matahari. Semakin banyak jumlah melanin maka warna kulit semakin gelap (Harahap,2000).
       Lapisan dermis merupakan kulit yang sebenarnya. Komponennya terdiri dari bahan-bahan atau jaringan yang bersifat elastis seperti gel,air dan kolagen. Kulit dermis merupakan tempat asal kelenjar-kelenjar penting seperti kelenjar limfa,kelenjar keringat,dan kelenjar minyak.pada dermis pula terdapat pembuluh darah, ujung-ujung saraf,akar rambut dan sel-sel otot. Didalam dermis terjadi proses metabolism yang sangat kompleks termasuk pengaturan suhu tubuh, penguapan air keringat, proteksi badan terhadap mikr oorganisme bahkan pengaturan perubahan warna kulit saat dalam kondisi emosi (Harahap 2000).
       Lapisan subkutan adalah lapisan yang berada dibawah lapisan epidermis.Komposisinya terdiri dari lemak.Dalam lapisan ini pula lemak kulit dibentuk. Lapisan ini bertanggung jawab terhadap penyediaan energi untuk kulit.dilapisan ini terdapat metabolisme  kalori melalui pembakaran lemak dan juga pembentukan vitamin D.
       Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan tubuh dengan lingkungan, fungsi dari kulit yaitu sebagai pelindung, pengatur suhu, penyerap, indra perasa, dan faal pergetahan (Harahap 2000).
E. Mercury
 a. Pengertian mercury
       Air raksa (hg) yang nomor-atom 80, berat atom 200,59+ 0,03,  ini merupakan suatu lambang Hg yang berasal dari Yunani Hydrargyros atau latin hydrargyrum, ” air perak” atau “perak cairan”. adalah yang ketiga dan bertahan anggota atau kelompok IIB (menyangkut) sistem berkala; lainnya adalah cadmium dan seng. walaupun cadmium dan seng menunjukkan banyak persamaan dan sering dibahas bersama-sama, air raksa tetapi air raksa berbeda dalam berbagai aspek tentang perilaku dan kekayaan nya, namun tetap pada kelas itu sendiri ( Loenggana, 2004)
       Air raksa adalah logam yang ada secara alami, satu-satunya logam pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya keperakan, cairan tak berbau, mengkilap,. Bila dipaanaskan pada suhu 357 oC air raksa akan mengauap (Loenggana, 2004 ).
Air raksa sering juga disebut merkuri, dapat berada dalam berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang atau oksigen, merkuri akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih (Loenggana, 2004 ).
Air raksa (Merkuri) telah diketahui, karena;sejak jaman dahulu Aristoteles menyebutkan penggunaannya di dalam upacara yang religius; almaden yang menambang dinegaraSpaindan diuraikan oleh Theophrastus. adalah awal penggunaannya didalam persiapan yang berhubung dengan obat; penggunaannya dalam perawatan sipilis telah dierkenalkan dengan paracelsus dalam abad yang yang keenambelas (Loenggana, 2004 ).
       Sel air raksa digunakan dalam peralatan radio, alat bantu dengar, peluru kendali, dan banyak penggunaan yang lain; pada geiger-mueller konter, pengembangan mereka dalam akhir-akhirnya 1940 menyebabkan suatu kenaikan penting dalam konsumsi air raksa (Loenggana, 2004 ).
       Ilmu tentang racun air raksa adalah paling utama analis: metal dan kebanyakan dari adalah campuran mudah menguap, air raksa dapat diserap bahkan melalui kulit (Loenggana, 2004 ).
       Logam merkuri merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam ini dapat ditemukan dan menetap dialam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisiokima, biologis atau akibat aktivitas manusia. Tosksitas dapat berubah drastis bila bentuk kimianya berubah umumnya logam bermamfaat bagi manusia karena penggunaannya dibidang industri, pertanian atau kedokteran.
       Kerja  utama logam ini menghambat enzim, efek ini biasanya timbul akibat interaksi antara logam dengan gugus SH pada enzim itu. Suatu enzim dapat juga dihambat oleh toksik melalui penggusuran kofaktor logam yang penting dari enzim (Loenggana, 2004)
 b. Sumber logam merkuri                                              
       sebagai unsur merkuri (Hg) berbentuk cair. Logam ini dilepaskan dari kerak bumi melalui pendegasan. Merkuri juga terdapat dilingkungan sebagai senyawa anorganik dan organic (Loenggana, 2004 ).
c. Dampak LogamMerkuri (Hg) bagi Kesehatan
       Semua komponen merkuri dalam bentuk apapun yang masuk ke dalam tubuh manusia secara terus menyebabkan berbagai kerusakan permanen pada otak, hati, dan ginjal ( etal,1984 )
Dampak yang timbul oleh merkuri sebagai berikut :
1. Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia (Sejenis kesemutan yang cukup parah), kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran  menurun serta  rasa nyeri pada lengan dan paha (Kram).
2. Gangguan saraf motorik : lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia (Gangguan koordinasi tangan dan kaki, tubuh hingga gangguan bicara), tremor (Gemetar pada bagian atau keseluruhan tubuh yang tidak terkendali),  gerakan lambat, dan sulit berbicara/Gagap.
3. Gangguan lain : gangguan mental, Autis, sakit kepala dan hipersalivasi (Air liur yang berlebihan).
d.Mekanisme krim yang mengandung mercuri
       Mekanisme pemutih wajah yaitu dengan proteksi terhadap sinar matahari, menghambat aktivitas melanosit, menghambat sintesis malanin, menghambat produksi melanin, toksisitas melanosit selektif dan supresi melanogenesis non selektif, dan memindahkan melanin.
Merkuri sangat berbahaya lagi dengan sifatnya yang absorbed atau mudah diserap. Itu berarti, merkuri tidak lagi hanya tinggal dilapisan kulit saja, melainkan masuk ke dalam tubuh melalui pori kulit dan mencapai aliran darah dan diedarkan ke organ tubuh lainnya. Akibatnya, merkuri akan terakumulasi di ginjal dan kemudian merusak organ-organ tubuh manusia. Pada kasus krim pemutih, enzim yang dihambat dalam proses pembentukan kulit wajah sehingga menjadi putih adalah enzim tyrosinase. Enzim tyrosinase bersama melanosit berperan membentuk pigmen melanin.Dan melanin berfungsi untuk memberikan warna kulit, serta melindungi kulit dari sinar Ultra Violet.Melanin di lapisan atas epidermis bertujuan melindungi nukleus dari efek merusak akibat radiasi ultraviolet.Nukleus yang mengandung DNA di dalamnya bisa mengalami mutasi apabila terkena radiasi ultraviolet.Dan ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit kulit hingga kanker kulit.
F. Uraian bahan
a.       mercury/air raksa ( DEPKES RI, 1979 )
Nama resmi                      : Hydrargyri Bichloridum
Nama lain                         : Raksa ( II ) klorida, Sublimat
Berat molekul                   : 271,52
Rumus molekul                : Hg Cl2
Pemerian                            :Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; berat.
Kelarutan                         : Larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air          mendidih, dalam 3 bagian etanol (95 %) p, dalam 2     bagian etanol (95 %) p mendidih, dlam 20 bagian eter p dan dalam 15 bagian gliserol p.
Khasiat                              : antiseptikum ekstern
Penyimpana                       : Dalam wadah tertutup rapat.
b.      aquadest ( Depkes RI,1979 )
Nama resmi                      : Aqua destillata
Nama lain                         : Air suling
Berat molekul                   : 18,02
Rumus molekul                : H2O
Pemerian                          : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak                         mempunyai rasa
Penyimpanan                    : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat                             : Sebagai zat tambahan
c.       Asam nitrat ( Depkes RI, 1995)
Nama resmi                      : Acidum nitricum
Nama lain                         : Asam nitrat
Rumus molekul                : HNO3
Berat molekul                   : 63,01
Pemerian            :Cairan berasap, sangat korosif, bau khas, sangat    
                                            merangsang
Penyimpanan                     : Dalam wadah tertutup rapat
d.      Kalium iodide(Depkes RI, 1997)
      Nama resmi                       : Kalii iodidum
      Nama lain                          : Kalium iodide
      Rumus molekul                 : KI
      Berat molekul                    : 166,00
      Pemerian                       :Hablur heksahedral; transparan atau tidak
                                            berwarna,opak dan putih.higroskopik
      Kelarutan                          :Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
                                            dalam air mendidih, larut dalan etanol (95%) p
                                             mudah larut dalam gliserol
      Penyimpanan                     : Dalam wadah tertutup baik
      Khasiat                              : Penggunaan antijamur








BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian           
       Jenis penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen yaitu identifikasi kandungan mercury pada sediaan krim racikan pemutih yang beredar di Makassar.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
       Penelitian ini akan dilakukan pada bulan juni-Agustus dilaboratorium kimia  STIKes Mega rezky Makassar.
C. Populasi dan Sampel
1. populasi
(3 jenis krim racikan yang beredar di pasaran.)
2.  Sampel
(3 jenis krim racikan yang beredar di pasaran.)
D. Alat dan Bahan yang digunakan
       Alat-alat yang digunakan adalah batang tembaga, cawan poselin, corong, Erlenmeyer (pyrex), gelas ukur (Pyrex) 10 mL-100 mL, gegep, labu tentukur ( Pyrex), pembakar Bunsen, pipet tetes, tabung reaksi dan rak (Acis), timbangan digital (Acis) .    
       Bahan-bahan yang digunakan adalah 3 jenis krim pemutih, Merkuri murni (II Iodida), Aquadest (H2O), Asam Nitrat (HNO3), kalium iodide (KI)

 
 


E. Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Kalium Iodida
        Pembuatan larutan  KI 0,5 N dimulai dengan menghitung massa Kalium Iodidayang diperlukan untuk membuat 100 mL KI 0,5 N. Setelah dihitung, massa KI yang diperlukan sebanyak 4gram. Ditimbang Kristal Kalium Iodida sebanyak 4 gram kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia yang telah berisi 10 mL aquades, kristal KI diaduk agar larut dalam aquades. Pada labu tentukur 100 mL diisikan sedikit aquades kemudian dimasukkan larutan KI yang berada pada gelas kimia secara perlahan kedalam labu tentukur 100mL, ditambahkan  aquades sampai tanda batas pada labu tentukur. Larutan KI dikocok sampai menyatu dengan aquades. Larutan KI 0,5 N dipindahkan kedalam botol reagen kemudian diberi label dengan keterangan nama larutan, tanggal pembuatan, konsentrasi larutan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung massa KI adalah sebagai berikut:
                               Massa KI= N x V x BE KI
2.Pembuatanlarutan sampel.
       Untuk membuat larutan yang akan diujikan kandungan merkurinya (larutan sampel), langkah-langkahnya yaitu sampel ditimbang sebanyak 2 g, kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia yang telah berisi sedikit air, larutan sampel diaduk dengan batang pengaduk setelah itu ditambahkan aquades sebanyak 25  mL dan 5 mL HNO3 pekat. Penambahan HNO3 pekat berfungsi untuk melarutkan logam merkuri karena sifat logam merkuri yang larut dalam asam nitrat (HNO3) pekat (Vogel, 1990). Larutan sampel yang telah dicampur dengan asam nitrat pekat direfluks selama 30 menit sampai larutan menjadi jernih kemudian didinginkan. Langkah selanjutnya adalah dilakukan penyaringan dengan kertas saring untuk memperoleh filtrat. Filtrat inilah yang akan diuji kandungan merkurinya.

3.uji kualitatif        
       Untuk analisa kualitatif merkuri langkah kerja yang dilakukan adalah filtrat diambil sebanyak 2 mL lalu ditambahkan 5 tetes larutan KI 0,5 N, kemudian larutan sampel dipanaskan maka akan terbentuk endapan merah HgI2  (merkuri (II) iodida).


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil Pengamatan
1. Hasil pengamatan uji kualitatif (A)
No.
Nama Produk
Warna Larutan
Ket
1.
2.
3.
Sampel A
Sampel B
Sampel C
Kuning
Kuning
Kuning Bersih
(+)
(+)
(-)

Keterangan :    (-) tidak mengandung merkuri
(+) mengandung merkuri










B. PEMBAHASAN
       Logam merkuri merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam ini dapat ditemukan dan menetap dialam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisiokima, biologis atau akibat aktivitas manusia. Tokisitas dapat berubah drastis bila bentuk kimianya berubah umumnya logam bermanfaat bagi manusia karena penggunaannya dibidang industri, pertanian atau kedokteran.

 
       Kerja  utama logam ini menghambat enzim, efek ini biasanya timbul akibat interaksi antara logam dengan gugus SH pada enzim itu. Suatu enzim dapat juga dihambat oleh toksik melalui penggusuran kofaktor logam yang penting dari enzim.
       Logam berat dalam tubuh tidak mengalami biotransformasi sehingga tetap berada dalam tubuh dan  menyebabkan efek toksis seperti kelainan neurologist, kerusakan  ginjal dan gangguan penglihatan. Reaksi iritasi juga sering muncul akibat pemakaian bahan-bahan tropical.
       Pada percobaan ini, yaitu identifikasi Hg pada krim pemutih kami menggunakan uji kualitatif yaitu dengan menggunakan uji larutan KI 0,5 N.
      Apabila larutan sampel yaitu 2 gram krim pemutih yang dilarutkan pada HNO3(P) diujikan dengan larutan KI 0,5 N, dan setelah itu didihkan dan terbentuk enpadan merah, berarti larutan itu positif mengandung merkurium (II) oksida. Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan, tetapi mudah larut dalam asam nitrat encer.
      Ketika didihkan, warna endapan berubah menjadi abu-abu, Karena disproporsionasi , pada mana merkurium (II) oksida dan logam merkurium terbentuk :
                                    Hg2O          HgO +   Hg
       Raksa monoksida dipanaskan menghasilkan raksa monoksida dengan endapan raksa
      Dari pengujian diatas maka diperoleh sampel A, B yang sama-sama mempunyai warna larutan kuning  dan terdapat endapan merah. Ini sudah membuktikan bahwa kerdua krim  pemutih diatas  mengandung Hg karna  adanya endapan merah dan tidak boleh digunakan. Sedangkan sampel C tidak terdapat endapan merah, ini sudah membuktikan bahwa krim pemutih diatas tidak mengandung Hg karna  tidak adanya merah dan boleh digunakan.
       Maka dari hasil penelitian yang dilakukan dari ssampel yang diuji kedua krim tersebut sampel A dan sampel B positif mengandung merkuri (Hg)














BAB V
PENUTUP 
A. Kesimpulan
       Setelah dilakukan penelitian pada 3 sampel, ternyata ada 2 sampel yang positif mengandung merkuri, sampel tersebut adalah sampel A dan sampel B. Sedangkan sampel C tidak mengandung merkuri.
B. Saran
1.    Bagi konsumen yang menggunakan krim pemutih hendaklah berhati-hati dalam memilih krim pemutih yang beredar dipasaran dan sebaiknya menggunakan krim pemutih yang sudah terdaftar di departemen kesehatan.
2.    Diharapkan kepada balai POM agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan merkuri yang berbahaya dalam kosmetik.







25
 
 


DAFTAR PUSTAKA
Ansel, C.H, 2005. Pengantar bentuk sediaan farmasi, edisi IV, Universitas Indonesia (UI-press), Jakarta
.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia,Ed III. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta.

Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates. Jakarta.                      
Ida M Loenggana, 2004.Krim pemutih mengandung merkuri.Kompas.Jakarta.
Maharani Ayu, 2015. Penyakit Kulit. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Najibah Hasan, 2005. Krim Pemutih-Awas Bahaya Merkuri. (http:/WWW.jknperak.gov. diakses pada tanggal 20 mei 2015).
Nanikartinah. 2012.Sediaan krim.diakses pada tanggal 18 mei 2015)
Rochmi Primadiati, 2001. Kecantikan Kosmetika dan Estetika. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tranggono RI dan Latifah F, 2007, Buku Pegangan Ilmu Kosmetik, PT Gramedia pustaka utama , Jakarta

Wasiaatmadja SM, 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Penerbit Universitas Indonesia , Jakarta.

Zul Alfian.2006.Antara Merkuri dan Efek Penggunaannya bagi KesehatanManusia dan Lingkungan.USU Repository



1 komentar: