Visitor

Kamis, 30 Maret 2017

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN DIV BIDAN PENDIDIK

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah dan harus mengembangkan semangatpada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri selain itu harus memiliki sikap mental untuk menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi atau sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri. .kita tidak harus bergantung pada orang lain. Dengan kita berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, saya dapat merumuskan beberapa pokok permasalahan agar dapat menyusun makalah yang sistematis. Adapun pokok permasalahan itu adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana mengembangkan semangat kewirausahaan
2.      Bagaimana mengembangkan sikap mental kewirausahaan

C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kewirausahaan.

D.      Metode Penulisan




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Mengembangkan Semangat Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2006 : 2). Menurut Druchen dalam Suryana, (2006 : 2) inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.
Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.
Uraian berikut akan membahas tentang inovatif, kreatif, dan bekerja secara efisien dan efektif dalam hubungannya dengan upaya menumbuhkan semangat.

1.      Inovatif
Orang yang sudah terjun dalam dunia bisnis harus mempunyai jiwa dan semangat kewirausahaan untuk mendukung keberhasilan dalam bisnisnya. Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau terobosan baru.
Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
            Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovatif tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan berinovasi dalam produk dan pelayanan akan mengakibatkan kegagalan bagi seorang wirausaha. Dengan adanya bisnis akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain :
a.       Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovasi.
b.       Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
c.       Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
d.      Menentukan tujuan dalam berinovatif.
e.       Menjalankan uji coba dan revisi.
f.       Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
g.      Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
h.      Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalam berinovatif.
i.        Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang wirausahawan adalah keinginan untuk berprestasi, pemasaran, resiko, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya. Adanya inovatif yang berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk berusaha agar bisnisnya berhasil.
Seorang wirausahawan yang berinovatif tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tersebut menjadi bekal penting bagi keberhasilan di dalam berwirausaha. Menurut Koratko (1955), ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif, yaitu :
1.      Invensi (penemuan) merupakan penemuan produk atau jasa yang merupakan proses yang benar-benar baru.
2.      Ekstensi (pengembangan) merupakan pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau proses yang ada.
3.      Duplikasi (penggandaan) merupakan replikasi kreatif atas konsep yang telah ada.
4.      Sintesis merupakan kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru.
Prinsip-Prinsip Inovasi yaitu:
Ø   Prinsip Keharusan
ü  Keharusan menganalisis peluang
ü  Keharusan memperluas wawasan
ü  Keharusan untuk bertindak efektif
ü  Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Ø  Prinsip larangan
ü  Larangan untuk berlagak pintar
ü  Larangan untuk rakus
ü  Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke depan
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif tetapi kemungkinan ini hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
a.       Membiasakan memiliki kemampuan
b.      Memperkaya sumber ide
c.       Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
d.      Menumbuhkan sikap empati
e.        Merupakan kemampuan inovatif

2.      Kreativitas
Kreativitas Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna.
1.      Seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena :
Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
2.      Kreatifitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara serta jangan disia-siakan.
3.      Tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.
4.      Kreativitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan yang tinggi.
Banyak hal dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha. Diantaranya sebagai berikut :
1.      Menggunakan akal
2.      Hapus perasaan ragu-ragu
3.      Mengenali lingkungan
4.      Mengembangkan perspektif fungsional
Beberapa kebiasaan mental jelek yang dapat menghambat kreativitas wirausaha diantaranya :
1.      Pemikiran kemungkinan (probabilitas)
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seorang wirausaha cenderung percaya kepada teori kemungkinan.
2.      Stereotype
Dalam hal ini sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal. Begitu pula halnya kesuksesan yang dapat diraih.
3.      Pemikiran lain
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kehidupan seorang wirausaha banyak terpenuhi oleh hal-hal yang tidak pasti dan meragukan
4.      Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya, orang akan cenderung menghindari resiko misalnya resiko kegagalan.
3.      Berpikir efektif dan efisien
Efektif adalah mencapai sasaran sesuai rencana, sedangkan efisien artinya perbandingan terbaik antara usaha dan hasil (usaha tertentu untuk mencapai hasil tertentu).
Bekerja efektif dan efisien adalah bekerja yang mencapai hasil tertentu sesuai dengan hasil yang direncanakan dengan pengorbanan tertentu pula (waktu, tenaga, pikiran, biaya dan ruang).
Beberapa unsur penunjang bekerja efektif dan efisien, yaitu :
1.      Ketetapan ; tepat dalam membuat rencana, menentukan sasaran, memilih, menggunakan metode, mengukur dan sebagainya.
2.      Kecermatan ; cermat dalam memilih, mengerjakan pekerjaan, dan lain-lain.
3.      Kecepatan ; cepat dalam menangkap kebutuhan konsumen, memperoleh informasi dan sebagainya.
4.      Penghematan  ; hemat dalam menggunakan waktu, tenaga dan biaya.
5.      Keselamatan ; Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan selamat sehingga tidak menjadi resiko yang harus ditanggung dan dibiayai.
Pentingnya menanamkan pekerjaan efektif dan efisien melalui latihan adalah sebagai berikut :
a.       Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara efektif dan efisien,
b.      Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja,
c.       Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
d.      Untuk mengembangkan rasa kesetiakawanan,
e.       Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang positif,
f.       Untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa,
g.      Untuk mengembangkan daya kreativitas,
h.      Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi

B.     Sikap Mental Kewirausahaan
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik.Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi atau sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri. Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewiraswastaan sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas.

1.      Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat asas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

  1. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

  1. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
  1. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

  1. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya

  1. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, objektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.
Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja. kreatif, dan bekerja secara efisien dan efektif dalam hubungannya dengan upaya menumbuhkan semangat.
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik.Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi atau sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Sikap mental meliputi disiplin, jujur, komitmen tinggi, kreatif dan inovatif, mandiri dan realistis.

B.     Saran
Setelah mempelajari materi di atas diharapkan seluruh mahasiswa memahami tentang Mengembangkan Semangat dan Mental Kewirausahaan dan berharap dengan adanya makalah ini kami serta teman – teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. 






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar