Visitor

Kamis, 30 Maret 2017

SISTEM KOMPUTER DAN APLIKASI KEBIDANAN INKUBATOR D.IV BIDAN PENDIDIK

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Perubahan kondisi terjadi pada neonatus yang baru lahir. Di dalam tubuh ibunya, suhutubuh fetus selalu terjaga, begitu lahir maka hubungan dengan ibunya sudah terputus danneonatus harus mempertahankan suhu tubuhnya sendiri melalui aktifitas metabolismenya.Semakin kecil tubuh neonatus, semakin sedikit cadangan lemaknya.Semakin kecil tubuh neonatus juga semakin tinggi rasio permukaan tubuh dengan massanya.
Temperatur rektal biasanya lebih rendah 1-20F atau 0,556- 1,112 oC di banding suhu inti tubuhnya. Suhu membran timpani sangat akurat karena telinga tengah mempunyai sumber vascular yang sama sebagaimana vaskular yang menuju hipotalamus.Suhu permukaan kulit meningkat atau turun sejalan dengan perubahan suhu lingkungan.Sedangkan suhu inti tubuh diatur oleh hipotalamus. Namun pada pediatrik, pengaturan tersebut masih belum matang dan belum efisien. Oleh sebab itu pada pediatrik adalapisan yang penting yang dapat membantu untuk mempertahankan suhu tubuhnya serta mencegah kehilangan panas tubuh yaitu rambut, kulit, dan lapisan lemak bawah kulit.Ketigalapisan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan efisien atau tidak bergantung pada ketebalannya.Sayangnya sebagian besar pediatrik tidak mempunyai lapisan yang tebal pada ketiga unsur tersebut. Transfer panas melalui lapisan pelindung tersebut dengan lingkungan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama panas inti tubuh disalurkan menuju kulit.Tahap kedua panas tubuh hilang melalui radiasi, konduksi, konveksi atau evaporasi.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu:
1.      Bagaimana pengertian incubator?
2.      Bagaimana fungsi dari incubator?


3.      Bagaimana bagian-bagian incubator?
4.      Bagaimana cara pengoperasian incubator?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian incubator.
2.      Mengetaahui fungsi dari incubator.
3.      Mengetahui bagian-bagian incubator.
4.      Mengetahui cara pengoperasian incubator.






BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Incubator 

Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator  bayi, terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atasdan bagian bawah). Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor, display sensor, kontroler,rangkaian elektronik. Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat, yang digunakan untuk meletakkan heater, tempat/wadah air dan kipas.
Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan, dimana sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar boks kontrol). Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapa tdisplay yang sekaligus sebaga idriver sensor yang digunakan untuk mengetahui serta memberikan setting suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang dikehendaki. Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas.
Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan, sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya, digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.
Sebuah inkubator (buka hangat atau isolett]) adalah suatu alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai untuk neonatus (Bayi baru lahir). Hal ini digunakan dalam Kelahiran prematur atau untuk beberapa bayi baru lahir yang rentan penyakit.
Saat ini incubator bayi yang beredar dan dijual di pasaran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
1.    Incubator bayi sederhana
Incubator bayi sederhana merupakan incubator yang banyak digunakan oleh instansi kesehatan kelas menengah ke bawah. Incubator ini biasanya hanya terdiri dari box (kotak tempat bayi), penghangat dan alat ukur suhu ruang.
2.    Incubator  bayi digital
Incubator jenis ini merupakan pengembangan dari incubator bayi sederhana. Incubator ini telah dilengkapi fasilitas tambahan yang dapat mengoptimalkan fungsi incubator dalam menunjang keadaan bayi yang baru lahir. Dengan banyaknya fasilitas barunya, membuat incubator bayi digital ini menjadi mhal. Itulah sebabnya di Indonesia sendiri penyebaran incubator ini masih belum merata.
B.     Fungsi Inkubator Bayi
Perawatan bayi pada saat setelah proses kelahiran merupakan hal yang sangat penting. Bayi yang baru lahir mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitarnya apalagi dengan suhu udara di sekitarnya. Bayi yang baru lahir dianjurkan untuk segera dihanduki sampai bersih lalu diselimuti sampai hangat sebelum dimandikan atau ditimbang. Perawatan bayi baru lahir dalam hal menjaga kehangatan tubuh bayi dianjurkan menggunakan kangguru, yaitu bayi dalam pelukan sang ibu kulit bayi menempel pada kulit ibu layaknya hewan kangguru. Akan tetapi tidak semua kondisi sang ibu dapat menerapkan metode ini. Hal ini disebabkan oleh kondisi sang ibu yang kadang kala masih tidak sadarkan diri atau masih terbaring lemas setelah proses kelahirannya. Maka ditemukanlah sebuah laat untuk menjaga kondisi tubuh bayi yaitu incubator bayi. 
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, fungsi utama dari incubator adalah mempertahankan kehidupan bayi premature dengan menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat seperti di dalam rahim ibunya. Untuk itu, hal yang paling utama adalah memenuhi standar keamanan incubator secara maksimal, menjaga keselamatan bayi dan memenuhi kebutuhan utama bayi premature.
Selain berfungsi sebagai penghangat, incubator juga berfungsi melindungi bayi dari bahaya infeksi. Di tempat ini tersedia juga alat penyinaran sinar biru bagi bayi premature yang mengalami peningkatan kadar bilirubin dalam darahnya seagai akibat hati bayi yang belum bekerja sempurna.
Bayi premature juga mendapat bantuan pernafasan dalam bentuk antuan oksigen dalam jumlah tertentu. Hal ini pun harus ilakukan dengan hati-hati, sebab keseimbangan jumlah oksigen pada bayi premature harus diperhatikan benar. Bila jumlah oksigen pada bayi premature terlalu sedikit, jumlah karbondioksidanya akan meningkat. Akibatnya, pembuluh daran di otak akan melebar, bahkan bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak. Sebaliknya bila oksigen terlalu banyak, maka pembuluh-pembuluh dara bisa menyempit dan mengakibatkan sel-sel tubuh bayi kurang mendapat makanan.

C.    Bagian-Bagian Inkubator Bayi
Secara garis besar rancangan incubator terdiri dari dua bagian utama, yaitu  
1.        Pemanas
Pemanas adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran listrik menjadi besaran kalor(panas). Pemanas pada incubator menggunakan elemen pemanas setrika yang terbuat dari kawat nikelin yan berupa lilitan sederhana yang terungkus lapisan pembungkus. Pemanas ini dipilih karena harganya murah dan mudah didapatkan. Selain itu elemen pemanas juga dapat menghasilkan panas yang tinggu dalam waktu singkat jika dibandingkan dengan lampu pijar, karena lampu pijar hanya 90 persen dari keseluruhan energy yang berubah menjadi panas, sedangkan 10 persen berubah menjadi cahaya. Sumber tegangan ini berasal dari tegangan AC 220V.
2.        Tempat penghangatan bayi
Tempat penghangatan bayi ini bibentuk seperti aquarium dengan bagian atas yang tertutup, berbahan dasar acrylic,dan kerangka kotak yang terbuat dari aluminium. Sedangkan bagian bawah kotak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan rangkaian pemanas dan rangkaian pengendali, terbuat dari triplek dan kayu yang dilapisi aluminium foil.
Adapun bagian-bagian inkubator, yaitu:
1)   Pintu untuk memasukkan bayi Pintu dapat dibuka untuk memasukkan/mengeluarkan bayi yang dirawat
2)   Pintu untuk mengadakan tindakan Pintu ini digunakan untuk mengadakan tindakan pada bayi misalnya memeriksa suhu,membetulkan posisi bayi, dll.
3)   Tempat bayi Ruang tempat bayi sebaiknya terbuat dari bahan sejenis plastic atau acrylic, jangandari jenis kaca. Sebab dikhawatirkan bila terbuat dari bahan jenis kaca apabila terjadi kecelakaan kaca tersebut dapat melukai bayi.
4)   Panel control Pada panel kontrolini terdapat Saklar on/off, pengatur suhu, penunjuk suhu yang ada didalam ruang tempat bayi, lampu indikator, dll.
5)   Tempat tidur bayi Merupakan tempat meletakkan bayi, terbuat dari bahan yang empuk dan dilapisi bahan yang tidak tembus air, sehingga pada saat bayi mengompol, air tidak sampai masuk kedalamnya.
6)   Lubang untuk masukkan/membuang air Berfungsi untuk menambah atau membuang air yang sudah lama digunakan. Lubangini juga sekaligus untuk mengetahui banyak sedikitnya air yang ada.
7)   BoxDi dalam box ini terdapat tempat air, pemanas, blower, dan rangkaian listrik.
8)   Di bagian belakang terdapat saluran untuk memasukkan O2 bila diperlukan untuk  pemberian O2.


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tempat penghangatan bayi ini adalah sebagai berikut.
a.         Suhu dan kelembaban
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudera (sumber utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya. Ada dua macam kelembaban udara, yaitu kelembaban udara absolute dan kelembaban udara relative. Kelembaban udara absolute merupakan banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat dan kelembaban udara relative adalah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolute) dengan kapasitas udara untuk menampung uap air dalam suhu yang sama.
Relative Humidity (RH) secara umum mampu mewakili pengertian kelembaban. Untuk mencari nilai RH, pertama harus diketahui Absolute Humidity. Kapasitas udara untuk menampung uap air berbanding lurus dengan suhu udara, semakin tinggi suhu udara semakin besar juga kapasitas udara untuk menampung uap air. Hal inilah yang menyebabkan semakin tinggi suhu udara maka semakin kecil kelembaban udara. Pembacaan 100 persen RH berarti udara telah saturasi (seluruh kapasitas udara untuk menampung uap air telah penuh).
b.          Sirkulasi udara dan pemerataan penyebaran panas
Kotak incubator yang dibuat harus memiliki saluran sirkulasi udara panas yang merata di setiap sisinya, sehingga penyebaran panas dari ruang pemanas menuju ke dalam ruang utama incubator dapat merata.
Pembuatan ventilasi udara yang tepat juga dibutuhkan pada kotak incubator yang dibuat, sehingga dapat terjadi sirkulasi udara panas di dalan incubator dengan udara di luar incubator serta menjadi saluran masuknya oksigen ke dalam incubator.
Udara masuk melewati lubang inlet, yang terletak pada sisi samping pada ruang peralatan, udaraini kemudian dipanaskan oleh heater (filament) untuk kemudian disirkulasikan ke dalam box bayi, bersama dengan uap air. Uap air ini dihasilkan oleh reservoir air yang terdapat pada sisi dasar ruang peralatan. Adapun jumlah uap air ini ditingkatkan oleh adanya hembusan dari fan (kipas) yang terletak di samping reservoir air. Setelah melalui box bayi, sirkulasi udara kemudian dikeluarkan melalui lubang-lubang keluaran yang terdapat pada dasar sisi box bayi. Untuk memperlancar proses sirkulasi ini, maka dibutuhkan fan yang fungsinya menarik udara panas dan uap air dari ruang bayi, keluar melalui lubang-lubang keluaran yang terletak pada sisi samping ruang peralatan. Adapun untuk mengarahkan aliran udara dan uap air menuju keluar, maka dirancanglah duct. Dalam duct inilah fan ditempatkan.

D.    Cara pengoperasian Incubator
Adapun cara pengoperasiannya, yaitu:
1.      Hubungkan pesawat dengan sumber tegangan.
2.      Masukkan air sampai batas yang telah ditentukan
3.      Hidupkan pesawat (lampu indicator akan menyala). Biarkan pesawat beberapa saatsampai suhu stabil.
4.      Masukkan bayi dalam ruang penempatan bayi
5.      Kalau diperlukan hubungkan O2 pada bagian belakang pesawat dengan tabung atau sumber gas lainnya.



      


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator  bayi, terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atasdan bagian bawah).
Fungsi utama dari incubator adalah mempertahankan kehidupan bayi premature dengan menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat seperti di dalam rahim ibunya.

Bagian utama incubator ada dua, yaitu pemanas adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran listrik menjadi besaran kalor(panas) dan tempat penghangatan bayi ini bibentuk seperti aquarium dengan bagian atas yang tertutup, berbahan dasar acrylic,dan kerangka kotak yang terbuat dari aluminium. Sedangkan bagian bawah kotak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan rangkaian pemanas dan rangkaian pengendali, terbuat dari triplek dan kayu yang dilapisi aluminium foil.
Prinsip kerja dari incubator bayi ini pada dasarnya bertujuan untuk mengendalikan suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir premature.

B.     Saran
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa incubator bayi memiliki fungsi yang cukup penting. Dengan alat ini kita bisa mengurangi AKB (Angka Kematian Bayi) yang lahir secara premature. Oleh sebab itu, pengadaan incubator pada rumah sakit yang ada di Indonesia perlu diperhatikan lagi agar penyebarannya bisa maksimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar