Visitor

Selasa, 04 April 2017

SAP ANEMIA DALAM KEHAMILAN RSUD SAYANG RAKYAT KEBIDANAN TERBARU

SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )


Topik                           : Anemia dalam kehamilan
Sasaran                        : Ibu Hamil
Tujuan Umum             : pada akhir penyulahan, ibu-ibu dapat mengerti dan memahami tentang anemia dalam kehamilan
Tujuan Khusus            : Ibu dapat menyebutkan macam-macam anemia dalam kehamilan Ibu dapat mengetahui pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
Metode                        : Ceramah dan diskusi
Pelaksanaan                 : Tanggal, 12 Agustus 2015
Waktu                         : 10 menit
Tempat                        : RSUD Sayang Rakyat Makassar.
Referensi                     : Prawirohardjo, S, Ilmu Kebidanan, YBPS, Jakarta, 2002
                                      Mochtar, R, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta, 1998
                                      www.Wordpress.co.id



Materi
ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, hal ini disebabkan dalam kehamilan keperluan akan zat – zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan – perubahan dalam darah sumsum tulang.
Darah bertambah banyak dalam kehamilan, akan tetapi bertambahnya sel – sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan haemoglobin 19 %. Pengenceran darah ini dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat pada masa hamil.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
1.      Defenisi Anemia
Anemia adalah menurunnya kemampuan darah untuk mengikat O2 yang didapat disebabkan oleh menurunnya sel darah merah, berkurangnya konsentrasi haemoglobin.
2.      Klasifikasi anemia dalam kehamilan
a.       Anemia Defenisi Besi
Anemia jenis ini paling sering dijumpai dalam kehamilan akibat kekurangan besi. Kekurangan ini sebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan.


Pengobatan  :
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600 – 1000 mg sehari, seperti sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus.
b.      Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defenisi asam folik, jarang sekali karena defenisi vitamin B12. Biasanya karena malnutrisi dan infeksi yang kronik.
Pengobatan :

-          Asam folik 15-30 mg per hari
-          Vitamin B12 3x1 tablet / hari
-          Sulfas ferrosus 3 x 1 tablet / hari
-          Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfuse darah.
c.       Anemia Hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel – sel darah baru. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi. Terapi dengan obat – obatan tidak memuaskan, mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi darah, yang perlu sering diulang.
d.      Anemia Hemolitik
Anemia Hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah lebih cepat dari pembuatannya. Pengobatan ini bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat – obatan, hal ini tidak memberi hasil maka tranfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.

3.      Kadar nilai haemoglobin
Kadar nilai haemoglobin pada wanita hamil berdasarkan standar WHO adalah
-          Normal                        : 11 gr%
-          Anemia ringan             : 9-10%
-          Anemia sedang           : 7-8 %
-          Anemia berat               : kurang dari 7 gr%
4.      Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas
-          Keguguran
-          Partus prematurus
-          Insersia uteri dan partus lama, ibu lemah
-          Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
-          Syok
-          Afibrinogenemia
-          Infeksi intrapartum dan dalam nifas
5.      Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi
-          Kematian mudigah (keguguran)
-          Kematian janin dalam alam kandungan
-          Kematian janin waktu lahir
-          Kematian perinatal tinggi
-          Prematuritas
-          Dapat menjadi cacat bawaan
-          Cadangan besi kurang
6.      Gejala dan tanda anemia
Gejala – gejala dan tanda anemia antara lain :
1.      Lemah
2.       Rasa letih
3.      Dispnoe bila kerja fisik
4.      Edema
5.      Mata berkunang – kunang
6.      Curah jantung bertambah (jantung berdebar-debar)
7.      Pucat pada muka, konjungtiva, lidah, telapak tangan dan kaki
8.      Cepat lelah
9.      Pusing
10.  Dapat terjadi gangguan saluran pencernaan contohnya anoreksia, konstipasi atau diare.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar