Visitor

Sabtu, 01 April 2017

SKRIPSI DIV BIDAN PENDIDIK PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBIMBINGAN KLINIK TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI RSUD HAJI MAKASSAR TAHUN 2016


BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam Dunia Pendidikan Khusus Untuk Bidan Pendidik di mana sangat berperan dalam mengajar di klinik sebagai pemandu.fasilitator,dan pendukung.Mengajar dalam sebuah kerangka Pendidikan untuk kegiatan praktek.peran pengajar klinik adalah merancang tugas belajar dalam kompleksitas sehingga mahasiswa yang kita harapkan dapat melaksanakan tugasnya secara kompetensi dan mandiri dan penuh tanggung jawab.
Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan upaya pelayanan kesehatan.Untuk memenuhi jumlah dan jenis tenaga kesehatan sudah teralisasi dengan telah banyak lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan .Akan tetapi,apakah jumlah dan jenis tenaga kesehatan tersebut diikuti dengan kualitas lulusan yang diharapk ( Karmaningsi ,2009).
Bidan adalah tenaga kesehatan yang merupakan bagian integral dari tenaga kesehatan yang mempunyai tugas,fungsi dan tanggung jawabnya di titik beratkan dan diarahkan dalam Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),Keluarga Berencana (KB) serta Kesehatan Keluarga atau Masyarakat (Karmaningsih,2009)
1
 


Bidan dalam memberikan asuhan kebidanan bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan praktiknya.Dalam melaksanakan praktik Bidan perlu memiliki kompetensi yang meliputi: pengetahuan,ketrampilan,dan perilaku.Kompetensi bidan adalah pengetahuan,ketrampilan dan perilaku yang harus di miliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan prektek kebidanan   aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.Kompetensi tersebut dikelompokan dalam dua kategori yaitu Kompetensi dasar atau inti dan Kompetensi lanjutan tambahan didasari dengan kompetensi tersebut maka Bidan dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan klien atau Ibu (Ahnan, 2007).
Untuk menghasilkan Bidan professional tentunya tidak lepas dari peranan dan tugas pembimbing klinik yang ada dilahan praktek,Selain itu juga motivasi belajar dari mahasiswa itu sendiri.Mahasiswa akan memenuhi kompetensi yang akan di capai perlu adanya kerja sama yang baik dengan pembimbing klinik di lahan praktik.Dibeberapa lahan praktik ditemui bahwa mahasiswa kurang mendapat bimbingan secara efektif oleh mahasiswa untuk meningkatkan ketrampilan.Mahasiswa belum memenuhi kompetensi yang akan dicapai.
Menurut dan  data Depertemen Kesehatan Tahun 2015 Data Bidan di Seluruh Indonesia adalah 300.000 Bidan dan 47000 di antaranya melakukan praktek Bidan Mandiri.Bahkan jumlah bidan di Indonesia merupakan yang terbanyak di Asia Tenggara.
Berdasar kan Badan data  dari PPSDMK pada tahun 2014 jumlah SDM Kesehatan yang tercatat sebanyak 8,77088 orang.yang terdiri atas 6.81634tenaga kesehatan lain di antaranya Bidan sebanyak 137.100 Bidan yang terdaftar sebagai Bidan di propinsi.
Sedangkan pada Tahun 2013 tercatat sebanyak 1406 SDM kesehatan yang tersebar pada 39 Puskesmas,Rumah Sakit umum dan Dinas Kesehatan dan di mana jumlah Bidan sebanyak 219 tenaga bidan yang terdaftar pada anggota IBI Sul Sel.
Sesuai target Tujuan Pembangunan Milenium (MGD),Target angka kematian ibu adalah 102 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 .akan tetapi angka kematian ibu pada tahun 2012 mencapai 395 / 100.000 kelahiran hidup. berdasarkan Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Tahun 2013 Angka kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.angka ini cukup jauh dari target yang harus di capai pada tahun 2015.Salah satu cara untuk menurunkan Angka kematian Ibu di Indonesia adalah dengan pertolongan persalinan yang harus di tolong oleh pelayanan Kesehatan pada fasilitas Kesehatan.menurut Ketua Ikatan Bidan ( (IBI) terjadi penurunan kualitas bidan di Indonesia karena lemahnya pengawasan terhadap akademi kebidanan sehingga tidak memperhatikan jumlah siswa yang di terima.Hal ini tidak di perhatikan sehingga jumlah siswa melonjak,tetapi tidak terakomodasi dengan baik.Pengalaman praktik klinis minim sehingga tidak bias berbuat banyak saat tugas.
Data awal yang di peroleh peneliti di RSUD Haji Makassar di Bagian Diklat dan Kamar Bersalin pada tanggal 24 Pebruari 2016,jumlah mahasiswa yang telah melaksanakan praktek di seluruh ruang perawatan adalah 1,442 yang sebagian dari itu adalah mahasiswa D III Kebidanan berjumlah 1,156  mahasiswa.dari berbagai institusi pendidikan kesehatan pada tahun 2015. sedangkan jumlah persalinan normal pada tahun 2015 sebanyak 988 persalinan normal,pada tahun 2014 jumlah persalinan normal mengalami sedikit peningkatan yaitu sebanyak 1,096 persalinan normal.maka dari itu dari jumlah mahasiswa yang praktek dengan jumlah persalinan masih lebih banyak mahasiswa yang praktek.
Maka berdasarkan hal di atas,penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul  “Pengaruh Implementasi Pembimbingan Klinik Terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Dalam Pertolongan Persalinan.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat rumuskan masalah sebagai berikut ; Apakah Ada Pengaruh Implementasi Pembimbing Klinik Terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Dalam Pertolongan Persalinan Di RSUD Haji  Makassar ?
C.  Tujuan Penilitian
1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh implementasi pembimbingan klinik terhadap peningkatan  kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan di RSUD Haji Makassar.
2.    Tujuan Khusus
a.    Untuk mengetahui implementasi pembimbingan klinik terhadap mahasiswa dalam persalinan di RSUD Haji Makassar.
b.    Untuk mengetahui peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinandi RSUD Haji Makassar.
c.    Untuk mengetahui pengaruh implementasi pembimbingan klinik terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan.
D.  Manfaat Penelitian                                                                  
1.    Manfaat praktis
a.    Bagi responden
Responden dapat meningkatkan lagi kompetensinya dalam pertolongan persalinan sesuai dengan bimbingan yang di dapatkan dari pembimbing di lahan praktek
b.    Bagi peneliti
Menambah pengalaman baru tentang metode penelitian khususnya penelitian kesehatan ini di harapkan sebagai tempat menerapkan ilmu dan menambah wawasan bagi peneliti serta pengalaman belajar dalam riset kebidanan yang nantinya dapat di kembangkan untuk penelitian kebidanan di Indonesia.



c.    Bagi tempat peneliti
Sebagai masukan tambahan dalam peningkatan kualitas pengajaran bimbingan oleh para pembimbing di lahan praktek terhadap mahasiswa kebidanan khususnya dalam pertolongan persalinan.
d.   Manfaat teoritis
Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan sebuah bahan bacaan di perpustakaan atau referensi serta sebagai bahan dalam melanjutkan terkait peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Persalinan
1.    Pengertian Tentang Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus.Persalinan di anggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (37 minggu) tanpa di sertai penyulit.Persalianan di mulai inpartu sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks ( membuka dan menipis ) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap ( JNPK-KR.2012 ).
Asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir,serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,hipotermia dan asfiksia bayi baru lahir ( Prawirohardjo,2010 ).
2.    Tujuan Asuhan Persalinan
7
Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya.melalui berbagai upaya yang teritegrasi dan lengkap serta interval minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.
Setiap intervensi yang di aplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus mempunyai bukti ilmiah kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan.
3.    Aspek lima benang merah dalam asuhan persalinan normal
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah yang penting sdan saling terkait dalam asuhan persalinan normal yang bersih dan aman.Berbagai aspek melekat pada setiap persalinan,baik normal maupun pathologis.Lima aspek benang merah tersebut adalah :
a.    Membuat keputusan klinik
Membuat keputusan klinik merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien.Keputusan itu akurat,kompeehensif dan aman,baik bagi pasien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan .
Membuat keputusan klinik tersebut di hasilkan melalui serangkaian proses dan metode  yang sistimatik menggunakan informasi dan hasil dari oleh kognitif dan intuitif serta di padukan dengan kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence based ), ketrampilan dan pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien.
b.    Asuhan sayang  ibu dan sayang bayi
Asuhan sayang ibu dan sayang bayi adalah asuhan yang menghargai budaya,kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalianan dan kelahiran bayi.Banyak hasil penelitian menunjukan bahwa  jika para ibu di perhatikan dan di beri dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan di terima,maka akan mendapatkan rasa aman.
c.    Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari semua asuhan uang di berikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus di laksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran bayi, saat memberikan asuhan selama kunjungan antenatal atau pascapersalinan /bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. Tindakan ini harus di terapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi karena bakteri, virus, dan jamur.Upaya pencegahan infeksi di lakukan untuk  mencegah / memutuskan mata rantai transmisi mikroorganisme antar individu ( dari ibu ke bayi baru lahir atau dari ibu ke penolong persalinan atau sebaliknya).
d.   Pencatatan ( rekam Medik ) asuhan persalinan
Pencatatan adalah bagian penting dari membuat keputusan klinik karena kemungkinan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan asuhan yang di berikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
e.    Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu kefasilitas rujukan atau fasilitas yang di miliki sarana lebih lengkap,di harapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir.
4.    Tahap – tahap persalinan
a.    Kala 1
Kala 1 persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkatkan ( frekuensi dan kekuatan) hingga serviks membuka lengkap ( 10 cm). Kala satu persalianan terdiri dari atas dua fase,yaitu fase laten yang di mulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap,berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm .fase aktif di mana frekunsi dan lama kontraksi akan meningkat secara bertahap( kontraksi di anggap adekuat /memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit,dan berlangsung selama 40 detikatau lebih pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap).
b.    Kala II
Kala II Persalinan kala II di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.Kala II ini biasa di sebut kala pengeluaran bayi.
Tanda – tanda kala II persalinan adalah
1)   Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
2)   Ibu merasa adanya peningkatan tekanan pada rectum adan atau vagina nya
3)   Perinuem menonjol
4)   Vulva vagina dan spingter ani membuka
5)   Meningkatnya pengeluaran lender.
Tanda pasti kala II di tentukan melalui pemeriksaan dalam yang berhasilnya adalah pembukaan telah lengkap atau terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina. Adapun persiapan sebelum persalianan sebagai berikut :
                     1). Persiapan penolong persalinan
2). Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
3). Penyiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
4). Persiapan ibu dan keluarga
c.    Kala III
Kala III persalinan di sebut juga sebagai kala uri atau kala pengeluaran plasenta,Kala III di mulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.Pada kala III persalinan,otot uterus  ( myometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi.Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlengketan plasenta menjadi semakin kecil sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat,menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus.setelah lepas plasenta akan turun kebagian bawah atau kedalam vagina.Adapun tanda – tanda pelepasan plasenta sebagai berikut :
1)   Perubahan bentuk dan tinggi fundus
2)   Tali pusat bertambah panjang
3)   Semburan darah tiba- tiba              
Manajemen aktif kala III bertujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu,mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah kala III persalinan jika di bandingkan dengan penatalaksanaan fisologis.
d.   Kala IV
Kala IV di mulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.Observasi yang di lakukan yaitu tingkat kesadaran pasien,pemeriksaan tanda – tanda vital,kontraksi uterus,tinggi fundus uteri,jumlah darah keluar dan urin ( Manuaba IBG,2012).
B.  Tinjauan Tentang Pembimbingan Klinik
1.    Pengertian Pembimbingan Klinik
Pembimbing klinik adalah perawat yang terpilih,perawat yang ahli dalam praktek klinik, bertugas untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik selama proses belajar di lakukan praktek sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di berikan (WHO, 2015).
Pembimbingan klinik merupakan suatu wahana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerjamakan pengetahuan teoritis kedalam pembelajaran.Dengan upaya mempersiapkan mahasiswa untuk mengintergrasikan dasar pengetahuan yang diperoleh baik dalam bentuk ketrampilan dan kompetensi yang berhubungan dengan diagnose. Bahkan pelayanan kebidanan kepada pasien bertujuan untuk mencapai kemampuan personal dan professional,sikap,dan perilaku yang penting dalam melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya ( Purwani, 2010).
Pembimbingan klinik merupakan proses pembelajaran pada suatu tempat praktik klinik yang memungkinkan institusi klinik,siswa dan pasien saling berinteraksi secara langsung atau satu sama lain ( Lubis,2005).
Pembimbingan klinik adalah mengungkapkan kompleksitas keadaan praktik klinik di lahan praktik menjadi bahan pengajar bagi mahasiswa dengan kata lain,pengajar klinik berfokus kepada hubungan antara teori dan praktik,membantu mahasiswa untuk tidak hanya menerapkan teori tetapi praktik juga ( Karmaningsih,2009 ).
Pembimbingan klinik yaitu seorang petugas keperawatan atau kebidanan yang bertanggung jawab dan berkewajiban melaksanakan pembimbingan praktik di lahan praktik dan di tetapkan oleh institusi tempat praktik dan pendidikan(Muktar,2008).
Pembimbingan klinik merupakan proses di mana orang berpengalaman,high regarded,empati ( mentor ) membimbing individu lain ( mentee) dalam pengembangan dan penilaian kembali dari ide mereka sendiri.belajar dari pengembangan dan penilaian kembali dari ide mereka sendiri.Belajar dari pengembangan personal dan professional.Mentor seringnya, merkipun tidak mesti,bekerja dalam organisasi yang sama atau sebagian lahan bagi mentee,dilakukan dengan mendengar dan berbicara dengan mentee ( Rosyadi, 2010 ).
2.    Elemen dasar pembimbingan klinik
a.    Pembimbingan klinik merupakan jantung dari kurikulum pendidikan kebidanan.
b.    Pembimbingan   klinik   meliputi      perencanaan,   pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
c.    Pembimbingan klinik merupakan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis tentang pelayanan kebidanan kepada pasien itu sendiri ( Muhtar,2008).
3.    Manfaat Pembimbingan Klinik
a.    Mengintergrasi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kedalam situasi      nyata
b.    Menanamkan konsep atau prinsip dasar kebidanan dalam kompetensi kebidanan.
c.    Meningkatkan kemampuan dalam penyelesaian masalah.
d.   Mengarahkan mahasiswa kepada tugas – tugas kebidanan professional
( Muhtar,2008 ).
4.    Peran Pembimbingan Klinik
Pembimbingan klinik mempunyai peran untuk membimbing memberikan pengalaman praktik seluas luasnya,mengarahkan dalam pencapaian tujuan praktik serta membina sikap mental sebagai Bidan yang bertanggung jawab terhadap Asuhan kebidanan yang di berikan.
Peran pembimbimbingan Klinik antara lain :
a.    Sebagai Perencana
Untuk mendapatkan praktik mahasiswa menjadi lebih efektif maka sebagai perencana harus menempuh langkah – langkah sebagai berikut :
1)   Mengadakan pertemuan dengan institusi pendidikan tentang pelaksanaan tempat praktik.
2)   Menemui pasien untuk meminta bantuan dalam praktik.
3)   Mengaji kesiapan mahasiawa dan mengenal potensi sebagai upaya peningkatan.
b.    Sebagai Narasumber
Dalam meningkatkan kemandirian mahasiswa sangat diperlukan bantuan pembimbingan klinik oleh karena itu sebagai pembimbing klinik harus mampu mengembangakan :
1)   Harapan dari keinginan mahasiswa
2)   Inisiatif,upaya dan kreatifitas mahasiswa
3)   Kemandirian dan potensi mahasiswa
c.    Sebagai Fasilitator
Untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam pembingan klinik di butuhkan kesiapan pembimbing klinik yang mampu menyiapkan :
1)   Mahasiswa untuk menilai pendapatnya, dasar pengetahuan, dan sikapnya dilahan praktik.
2)   Tantangan beberapa kasus dan permasalahannya untuk dapat di lihat, dihayati, dan pemecahan masalah.
d.   Sebagai Pembimbing
Setelah melaksanakan pembimbingan klinik mengadakan pertemuan dengan mahasiswa untuk Post conferensi  yang kegiatannya adalah:
1)   Mengingat mahasiswa untuk mengenal masalah dan mendorong untuk membahas permasalahan pasien sesuai kebutuhan
2)   Menangani dan membahas permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa.
3)   Mendiskusikan bersama analisa dan evaluasi mengenai kemampuan praktik klinik ( Ahnan,2007).
5.    Pendekatan Pembimbing  Klinik
Pendekatan pembimbing klinik berorentasi pada kompetensi atau kemampuan yang sangat kompleks,Oleh karena itu,difokuskan pada belajar langsung menangani pasien untuk pemecahan masalah yang di hadapi.Tujuan untuk peningkatan pengetahuan,ketrampilan,dan sikap ke dalam situasi yang nyata sehingga mampu memberikan Asuhan Kebidanan dengan menejemen kebidanan,penampilan Role Model dari pembimbing klinik akan memberikan peluang dan motivasi belajar mehasiswa untuk mengidentifikasi dirinya kepada role model yang di isyaratkan oleh potensi.


6.    Metode Dalam Pembimbingan Klinik
a.    Pembimbingan di Bangsal ( Word Teaching)
Metode yang menitikberatkan pada tujuan praktik yang harus dicapai oleh mahasiswa pada hari praktik atau kasus – kasus dan tindakan – tindakan yang dilakukan pada saat praktik.Pembimbingan Klinik harus mengetahui kelemahan – kelemahan dan hambatan mahasiswa selama praktik
b.    Ronde Keperawatan ( Clinical Round )
Mahasiswa ikut visite atau ronde bersama – sama dengan dokter,kepala ruangan atau bangsal.pembimbing klinik,mahasiswa yang lain.Pada saat ronde tersebut kadang – kadang terjadi diskusi antara petugas dan dokter atau lainnya.Pembimbing klinik memberikan gambaran apa yang telah terjadi kemungkinan juga di alami setelah masa pembi mbing.Jadi mahasiswa harus mampu merekam semua kejadian yang dihadapi dan mendiskusikan masalah pasien dengan pembimbing klinik setelah kegiatan ronde.
c.    Studi Kasus ( case Study)
Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk membahas masalah secara komprehensif dengan memungkinkan berbagai pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya.Tujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan asuhan kebidanan.

d.   Konferensi Kasus ( case Conference )
Pembimbingan Klinik dan mahasiswa mendiskusikan kasus – kasus penting yang dapat memberikan pandangan secara menyeluruh terhadap pasien dan melaksanakan analisa secara kritis terhadap asuhan kebidanan yang diberikan.
e.    Pembimbingan Disamping Pasien ( Bed Side Teaching )
Mahasiswa melihat secara nyata dan dapat kontak langsung secara fisik dan psikologi dengan pasien.Dalam metode ini dapat memberikan contoh secara nyata kepada mahasiswa tentang penerapan teori dan praktik sehingga dapat memberikan kesempatan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari mahasiswa.
f.       Belajar Berdasarkan Masalah ( Problem Based Learning )
Strategi pembelajaran yang memenuhi kemampuan berfikir,pengetahuan,dan ketrampilan yang lebih tinggi dari mahasiswa dalam memecahkan masalah yang di hadapi pada situasinya ( Ahnan,2007).
g.    Evaluasi Pembimbingan Klinik
Evaluasi merupakan mahasiswa salah satu fungsi dalam pelaksanaan proses pembimbingan klinik di lahan praktek.
1)  Tujuan Evaluasi.
a)    Memperoleh infomarsi kemajuan proses belajar dalam melaksanakan praktik klinik.
b)   Menentukan tingkat pencapaian tujuan praktik klinik yang telah dirumuskan institusi.
c)    Mengetahui kesulitan mahasiswa dalam pembimbingan praktik.
d)   Memberikan nilai ketrampilan kepada setiap mahasiswa.
e)    Pertanggungjawabkan pembimbing klinik kepada institusi terhadap proses hasil bimbingan.
f)    Untuk memperbaiki proses pembimbingaan klinik yang akan datang.
2)  Jenis Evaluasi Praktik Klinik
Evaluasi praktik klinik menekankan pada pencapaian kompotensi dan kualitas pencapaian pembelajaran setelah melaksanakanpraktik dan evaluasi pencapaian kompotensi.Pembimbingan klinik mengadakan umpan balik tentang hasil yang telah di capai,meminta pendapat kepada mahasiswa mengenai proses pembimbingan dan segala hal yang dihadapinya yang menyangkut factor – factor pendukung.faktor penghambat serta kekurangan – kekurangan yang di temukan ( Ahnan, 2007 ).
h.    Pengorganisasian Bimbingan Klinik
Keberhasilan pembimbing klinik sangat tergantung kepada bagaimana pembimbing klinik mengorganisasikan pembelajaran praktik klinik. Didalam pengorganisasian praktek klinik ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan,yaitu :



1)   Persiapan
a)    Persiapan Pembimbing Klinik
Dalam tahap persiapan,pembimbing klinik harus membaca dan menghayati kerangka acuan praktik klinik yaitu mengenai tujuan yang akandi capai dan ketrampilan yang harus dikuasai mahasiswa.
b)   Persiapan Mahasiswa
(1)     Mahasiswa telah mendapatkan teori dan melaksanakan    pembelajaran praktik Laboratorium.
(2)     Memahami tujuan praktik klinik
(3)     Mengenal lingkungan praktik,tata tertib,dan peraturan lahan praktik
2)   Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Klinik Kebidanan
Dalam pelaksanaan pembelajaran praktik klinik kebidanaan ada 3 tahapan  yaitu :  
a)    Pertemuan Awal ( PreConference)
Pada tahapan ini pembimbing klinik memberikan penjelasan tentang       tujuan  praktik, ketrampilan          yang    harus    dicapai, memperkenalkan praktek dan pasien yang akan di ambil kasus .pembimbing klinik memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mengeluarkan pendapat atau ide yang sesuai dan mengklarifikasikan hal – hal yang belum dipahami tentang apa yang akan dilaksanakan. pembimbing klinik memperhatikan emosi dan keaktifan mahasiswa.

b)   Pelaksanaan Praktik Klinik
Pada tahapan ini pembimbing klinik sebagai Role Model.Mahasiawa dapat berintreraksi langsung dengan pasien secara mandiri.kadang – kadang pembimbing klinik memonit secara tidak langsung yaitu dengan mengamati tindakan yang di lakukan oleh mahasiswa setelah selesai tindakan,pembimbing klinik menanyakan kepada pasien tentang bagaimana perasaannya setelah mendapatkan perawatan.Pembimbing Klinik hendaknya selalu mendampingi mahasiswa selama melaksanakan praktik.Apabila di temukan kegawatdaruratan dan yang mengkhawatirkan terhadap diri pasien,pembimbing klinik dapat segera mengambil alih tindakan yang harus dilakukan.
c)    Pertemuan Akhir ( Post Conference )
Pada tahap ini berpusat pada mahasiswa.Pembimbing Klinik memberikan tanggapan tentang ketrampilan mahasiswa,memberikan dorongan dan pujian.Mengklarifikasikan hal – hal yang masih belum dipahami oleh mahasiswa.Meminta kepada mahasiswa untuk mengungkapkan perasaannya selama praktik dan menganalisa serta menyimpulkan hasil pengalaman praktik yang telah di dapatakan.Dalam pembelajaran praktik klinik sebenarnya sekali factor yang perlu diperhatiakn karena dapat mempengaruhi proses pembimbingan.Lingkungan merupakan salah satu factor yang paling besar pengaruhnya.Apabila lingkungan belajar tidak mendukung maka keberhasilan belajar juga mengalami masalah.Motivasi belajar mahasiswa akan mengalami gangguan akibat suatu lingkungan yang tidak sesuai.
7.    Perkembangan Pelayanan Kebidanan
Instruksi Presiden secara lisan pada siding kabinet Tahun 1992 menjelaskan tentang perlunya mendidik Bidan Penempatan Bidan di desa.Adapun tugas pokok Bidan di desa adalah sebagai pelaksana kesehatan KIA termasuk pembinaan dukun bayi,yang berorentasi pada kesehatan masyarakat,Berbeda halnya dengan Bidan yang bekerja di Rumah Sakit,dimana pelayanan di berikan berorentasi pada individu Hal ini di harapkan mahasiswa untuk mengerti dan paham tentang tugas pokok Bidan dalam memberikan pelayanan
8.    Kualitas Pembimbing Klinik
a.    Pendengar yang baik
b.    Dihargai sebagai professional
c.    Dapat di dekati
d.   Dapat di akses
e.    Tidak menghakimi
f.     Antusias,memberi saran/ mendorong
g.    Bijaksana
h.    Berpengalaman
i.      Memberi tantangan ,tapi tidak deskriptif.
j.      Etika,jujur,dan dapat dipercaya (Rosadi,2010).
9.    Komponen Kesuksesan Hubungan Pembimbingan Klinik
a.    Komitmen untuk bertemu
b.    Karahasian
c.    Penghargaan Mutual respect dan  benefit
d.   Kemempuan untuk berdiskusi dan meyetujui :
1)   Tujuan
2)   Batasan
3)   Durasi
                   e.     Penggunaan yang tidak sesuai
                   f.     Support dari figure senior yang kelihatan
                  g.     Terpisah dari sistem lain.
                  h.     Partisipasi secara suka rela.
                    i.     Terencana secara formal,tetapi biasa di atur secara informal
                    j.     Mahasiswa memilih pembimbing klinik
                  k.     Training dan support  dari institusi.
                    l.     Tidak melepaskan support sumber lain (Rosadi, 2010).
10.     Keuntungan Pembimbingan Klinik
a.    Keuntungan Bagi pembimbing Klinik
1)        Pembimbing Klinik akan belajar dan melakukan refleksi perspektif yang luas,mengembang pandanagan baru tentang masalah dan mengetahui lebih baik dari / peralatan lain.
2)        Kesempatan untuk melangkah di luar rutinitas normal,menjadi lebih objektif dan untuk belajar terhadap pertanyaan asumsi sendiri dan mental model.
3)        Puas dalam memberikan kontribusi positif untuk pengembangan individu dan organisasi.
b.    Keuntungan Bagi Mahasiswa
1)        Perpindahan fundamental dalam ketrampilan individu dan kemawasdirian
2)        Pengembangan pendekatan seumur hidup untuk belajar mandiri
3)        Meningkatkan penerimaan untuk kompetensi manajerial
4)        Mengembangkan jaringan melintas spectrum yang luas dari penyedia     layanan dalam kondisi normal
5)        Meningkatkan kapasitas untuk membuat kemampuan belajar mengaplikasikan dengan konteks organisasi.
6)        Meningkatkan kemampuan sebagai sumber ide dan praktek dari pandangan organisasi dan integrasikan kedalam dirinya.
7)        Meningkatkan mawas diri, otonomi dan percaya diri (Rosyadi,2010).
C.    Tinjauan UmumTentang Kompetensi
Kompotensi adalah kemampuan seseorang baik kualitatif maupun    kwantitaf.Kompotensi adalah kemampuan,kecakapan,ketrampilan yang di miliki seorang berkenan dengan tugas,jabatan maupun profesinya (Trianto, 2011).
Kompotensi adalah perpaduan dari pengetahuan,ketrampilan,nilai dansikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Sanjaya, 2011).
Spencer and Spencer memandang bahwa kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan atau superior dalam suatu pekerjaan atau situasi( Hamzah, 2011).
R.M Guion dalam spencer and spencer mendefinisikan kemampuan atau kompotensi sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan mengindikasikan cara – cara berperilaku atau berpikir,dalam segala situasi dan berlangsung terus dalam periode waktu yang lama (Hamzah, 2011).
Menurut kemendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,penuh tanggung jawab yang di miliki seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas – tugas di bidang perkerjaa tertentu.
Kompetensi Bidan adalah Seperangkat tinadakan cerdas,penuh tanggung jawab yang di miliki oleh seorang bidan yang meliputi pengetahuan,ketrampilan dan sikap untuk memberikan pelayanan yang aman / safe di berbagai setting pelayanan kesehatan ( WWW.kebidanan).
Dalam kurikulum yang berorentasi pada pencapaian kompetensi,tujuanyang harus di capai oleh peserta didik/mahasiswa di rumuskan dalam bentuk kompetensi,seseorang yang telah memiliki kompotensi dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui,tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari – hari.
Terdapat beberapa aspek dalam setiap kompetensi sebagai tujuan yang ingin di capai,yaitu:
1.    Pengetahuan ( Knowledge ),yaitu kemampuan dalam bidang kognitif
2.    Pemahaman ( understanding),yaitu kedalaman pengetahuan yang di miliki setiap individu
3.    Kemahiran ( Skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara praktik  tentang tugas atau pekerjaan yang di bebankan padanya.
4.    Nilai ( Value ),yaitu norma – norma yang di anggap baik oleh setiap individu.Nilai inilah yang selanjutnya akan menuntun setiap individu dalam melaksanakan tugas – tugasnya.
5.    Sikap ( attiude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu,
6.    Minat ( interest ),yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan.Minat adalah aspek yang dapat menetukan motivasi seseorang melakukan aktifitas tertentu (Sanjaya,2011).
Sesuai dengan aspek – aspek tersebut, maka tampak bahwa kompotensi sebagai tujuan dalam kurikulum itu bersifat kompleks, Artinya, kurikulum berdasarkan            kompotensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kecakapan, nilai, sikap dan minat mahasiswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran serta di sertai tanggung jawab.Dengan demikian tujuan yang ingin di capai dalam kompotensi ini bukan sekedar pemahaman akan materi pelajaran akan tetapi bagaimana pemahaman dan pengusaan materi itu,dapat mempengaruhi cara bertindak dan berprilaku dalam kehidupan sehari – hari (Sanjaya,2011).
Spencer and spencer membagi lima karateristik kompetensi sebagai berikut:
1.      Motif adalah sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan,yang menyebabkan sesuatu.
2.      Sifat adalah karateristik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi atau informasi.Kompetensi sifat ini pun sangat di butuhkan dalam memecahkan masalah dan melaksanakan panggilan tugas.
3.      Konsep diri adalah sikap,nilai,dan image diri seseorang
4.      Pengetahuan adalah informasi yang seseorang miliki dalam bidang tertentu.
5.      Ketrampilan adalah kemampuan untuk melakukan tugas – tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental (Hamzah,2011)
D.  Kerangka Konseptual
1.    Dasar pemikiran variebal yang di teliti
Implementasi pembimbingan klinik adalah pelaksanaan kegiatan belajar di mana peserta didik memberikan perawatan kepada klien sebagai rencana kegiatan belajar ( WHO ,2009).
2.    Kerangka Konsep penelitian

  Kerangka konsep dalam penelitian menjelaskan tentang Pengaruh implementasi pembimbing klinik terhadap kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan di RSUD Makassar pada mahasiswa DIII Kebidanan semester IV sebagaimana tergambar dalam kerangka konsep di bawah ini :
3.    Definisi operasional dan  kriteria objektif
a.    Peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan
Yang di maksud dengan peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan adalah peningkatan seperangkat tindakan cerdas,penuh tanggung jawab yang di miliki oleh seorang calon bidan yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk memberikan pelayanan yang aman / safe di berbagai setting pelayanan kesehatan khususnya dalam pertolongan persalinan, dengan skala 0 – 4.

b.     
 Peningkatan Kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalianan
Implementasi Pembimbingan klinik.
Yang di maksusd dengan implementasi pembimbingan klinik dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembimbingan di klinik atau lahan praktek sebagai bentuk aplikasi dari pembelajaran yang di berikan oleh pembimbing lahan, setelah di lakukan pre-test. 
c.    Perumusan hipotesis
a.    Hipotesis alternatif ( Ha )
Ha                         :ada pengaruh implementasi pembimbing klinikooterhadap   peningkatan            kompetensi mahasiswa,oodalam pertolongan persalinan.
b.  Hipotesis nol ( Ho)
Ho                         : tidak ada pengaruh implementasi pembimbing ooklinik terhadap peningkatan kompetensi oomahasiswa dalam pertolongan persalinan.









BAB III
METODE PENELITIAN
A.  Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian   eksperimen dengan menggunakan  desain “Quasi eksperimen di mana metode eksperimen adalah  metode penelitian yang menyajikan data paling akurat sebagai solusi dalam masalah pendidikan  (Notoatmodjo, 2014 ).
B.  Tempat dan waktu Penelitian
1.    Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan  di RSUD Haji kota Makassar ruang kamar bersalin.
2.    Waktu
Penelitian ini di laksanakan pada bulan April  – Juni 2016.

C.  Populasi dan Sampel
1.    Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di Tarik kesimpulan (Sugiono, 2014). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa DIII kebidanan semester IV yang sedang praktek di RSUD Haji Makassar berjumlah mahasiswa yang ada pada bulan April – Mei 2016.
30
 

2.    Sampel
Menurut Alimul (2010) Sampel ini adalah sebagian dari populasi akan di teliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang di miliki oleh populasi.sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari mahasiswa yang praktek pada bulan April – Juni 2016 dengan. jumlah 32 mahasiswa semester IV menggunakan tehnik purposive sampling.
3.    Cara pengambilan sampel
Sampel di ambil dengan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan di antara populasi sesuai dengan yang di kehendaki peneliti (tujuan,/masalah dalam penelitian).
a.    Kriteria inklusi
1)   Mahasiswa DIII kebidanan semester IV yang praktek di ruang bersalin dan melakukan pertolongan persalinan.
2)   Hadir pada saat penelitian
3)   Bersedia menjadi respon
b.    Kriteria Eksklusi
1)   Bukan mahasiswa D.III Kebidanan yang praktek di ruang bersalin
2)   Tidak hadir saat penelitian
3)   Tidak bersedia jadi responden
4)   Mahasiswa Kebidanan Semester II dan III.



D.  Pengumpulan data
1.    Data primer
Menggunakan daftar tilik untuk mengobservasi mahasiswa kebidanan. Untuk prosedur pengumpulan data dengan menggunakan daftar tilik dilakukan  melalui beberapa tahap yaitu:
a.    Pretest
Sebelum memberikan penjelasan tentang asuhan persalinan normal 60 langkah, peneliti memberikan pretest kepada mahasiswa DIII kebidanan yang sedang praktek di ruang bersalin.
b.    Treatment
Pembimbingan tentang asuhan persalinan normal 60 langkah.
c.    Posttest
Posttest juga di berikan kepada mahasiswa yang sama yang telah di berikan pretest yaitu mahasiswa DIII kebidanan yang sedang praktek di ruang bersalin.
E.  Pengolahan dan Penyajian Data
Sebelum semua data di olah maka terlebih dahulu melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1.    Pengolahan secara manual dengan melakukan:
a)    Editing untuk memeriksa adanya kesalahan atau kurang lengkapnya data yang diisi oleh responden.
b)   Coding adalah memberikan kode nomor jawaban yang diisi oleh responden yang ada dalam daftar pertanyaan. Hal ini di lakukan memudahkan tabulasi data/entry data.
c)    Tabulasi data di lakukan dengan bantuan komputer sesuai dengan yang di teliti dan kebutuhan analisis untuk memudahkan pengolahan data.
2.    Pengelohan data dengan menggunakan komputer (SPSS).
F.   Analisis data
1.    Analisis Univariat
Variabel penelitian di analisis secara deskriptif karateristik yang digunakan dalam penelitian dengan menghitung persentase, kemudian di sajikan dalam bentuk frekuensi disertai penjelasan dalam bentuk narasi. Dengan menggunakan rumus:
P =  f    x  K
        N
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah populasi
K = Konstanta (100%) (Notoadmodjo, 2012)
2.    Analisis Bivariat
Data yang dikumpulkan dalam penelitian diproses secara analitik dengan mengkalkulasikan mean score, standar deviasi dan uji t-test (Paired t test)untuk melihat perbedaan pada hasil pretest posttest dan dengan menggunakan rumus:
t hit  =           d
s /√n

d     =    Ʃ di
n

s      =
n (n-1)

Keterangan :                                 
n   =   Besar sampel
d   =    Selisih nilai rata-rata
s    =    Simpangan baku sampel
G. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan usulan atau proposal penelitian untuk mendapatkan rekomendasi dari prodi kebidanan.
Setelah mendapatkan rekomendasi, selanjutnya mengajukan izin pada pihak-pihak terkait dengan proses penelitian, dalam hal ini lokasi penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak partisipan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada aspek etika sebagai berikut:
1.    Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Merupakan bentuk persetujuan antara dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Sebelum lembar persetujuan di berikan kepada responden, terlebih dahulu peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian yang akan di lakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia di teliti maka di beri lembar permohonan menjadi responden (lembar satu), dan lembar persetujuan menjadi responden (lembar dua) yang harus di tandatangani, tetapi jika responden menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap akan menghormati hak-haknya.
2.    Anonymity
Adalah tidak memberikan nama responden pada lembar yang akan di ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan informasi informasi dari responden peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan memberikan nomor kode pada masing-masing lembar yang lakukan oleh peneliti sebelum lembar pengumpulan data di berikan kepada responden.
3.    Confidentiality
Kerahasiaan informasi partisipan di jamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan sebagai hasil penelitian ( Alimul, 2010). Dalam hal ini data yang  berkaitan dengan batas -batas dalam etika atau nilai-nilai pribadi dalam partisipan.






BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil penelitian
1.    Analisis univariat
Bagian ini di jelaskan mengenai data pre-test dan post-test tentang peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan sebelum dan sesudah di berikan pembimbingan klinik.
a.    Distribusi nilai pre-test mahasiswa
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Mahasiswa
Klasifikasi
F
%
Kompeten
1
3,3%
Tidak kompeten
29
96,7%
Total
30
100





     Sumber: Data primer, 2016
Berdasarkan data pada tabel 4.1, dari hasil pre-test mahasiswa 1 (3,3%) mahasiswa berada pada kategori kompeten dan 29 (96,7%) mahasiswa berada pada kategori tidak kompeten.
36
Data dari tabel 4.2 di atas memperlihatkan bahwa nilai rata-rata pre-test mahasiswa  berada pada kategori tidak kompeten yaitu 2,07. Tabel 4.2 diatas memperlihatkan kompetensi mahasiswa.
dalam melakukan pertolongan persalinan sebelum di berikan pembimbingan berada pada kategori tidak kompeten.
b.    Distribusi nilai   post-test mahasiswa
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa nilai post-test mahasiswa tentang peningkatan kompetensi mahasiswa dalam melakukan pertolongan persalinan ada perbedaan dengan hasil dari pre test. Untuk penjelasan yang lebih jauh penulis menyajikan data hasil peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan pada posttest sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil peningkatan kompetensi mahasiswa dalam
Pertolongan persalinan pada posttest

Klasifikasi
F
%
Kompeten
25
83,3%
Tidak kompeten
5
16,7%
Total
30
100
Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2016
Berdasarkan Data di atas menggambarkan bahwa peningkatan kompetensi mahasiswa setelah diberikan pembimbingan mengalami peningkatan kompetensi, dari 30 mahasiswa 25 (83,3%) mahasiswa berada pada tingkat kompeten sedangkan 5 (16,7%) mahasiswa masih tidak kompeten.


2.      Analisis Bivariat
a.    Nilai rata-rata dan standar deviasi post-test
Tabel 4.4  nilai rata dan standar deviasi pada posttest terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan. Dari tabel ini bisa di lihat nilai rata-rata posttest pada mahasiswa meningkat dari 2,07 menjadi 3,46 sebagai tambahan bahwa nilai standar deviasi setelah mengimplementasikan pembimbingan klinik terhadap mahasiswa.
Tabel 4.3
Nilai t-test hasil peningkatan kompetensi mahasiswa
dalam pertolongan persalinan

Variabel
Mean
Standar Deviation
Nilai p
Keterangan
Pre-test

Post-Teset
2.5187
3.3990
.26338
.35118
0,000

0,000
Perbedaan yang signifikan
Sumber : Hasil olah data primer,2016
b.    t-Test
Dari hasil analisa menggunakan uji beda dua mean dependen,sebelumnya data di uji kenormalannya dengan menggunakan uji one sample kolmogorow smirnov dengan derajat kemaknaan 0,675 atau p > 0,05 dan terdistribusi normal,sehingga menggunakan uji-t dependen ( Dependen sample T-tes/ Paried T-test) di perolehnilai  mean  pre-test 2.5187 dan nilai mean post –test 3.3990 dan nilai p- value 0,000 atau kurang dari 0.0.5.dengan demikian Ho di tolak  artinya ada perbedaan yang bermakna dengan pengaruh implementasi pembimbingan klinik terhadap kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan.
B.  Pembahasan

Merujuk pada peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan, hal ini dinyatakan dengan nilai rata-rata mahasiswa adalah 2,07 dan setelah diberikan pembimbingan nilai rata-ratanya adalah 3,46. Dari hasil pretest mahasiswa 4 (7,1%) mahasiswa berada pada kategori kompeten dan 25 (83,3%) berada pada kategori tidak kompeten 5 (16,7 %)  mahasiswa.
Sedangkan hasil peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan pada  posttest dari 30 mahasiswa, 25 (83,3 %) mahasiswa berada pada kategori kompeten dan 5 (16,7%) berada pada kategori tidak kompeten. Data pada bagian sebelumnya  memperlihatkan bahwa pembimbingan klinik memberikan efek yang lebih baik daripada tidak di berikan sama sekali. Hal ini juga bisa di lihat dari nilai rata-rata (mean score) pada hasil posttest. (lihat tabel 4.4).
Setelah dilakukan uji statistic dengan menggunakan uji t-Test di peroleh nilai ρ = 0.000 yang berarti ρ < α (0.05). Dengan demikian ada pengaruh implementasi pembimbingan klinik terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolonganpersalinan di RSUD Haji Makassar.
Di lahan praktik pembimbing klinik sebaiknya menerapkan metode pembelajaran dengan   bedside teaching.Dimana pembelajaran harus langsung kepada pasien yang bersangkutan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan,melaksanakan kemampuan komunikasi ,ketrampilan klinik dan professional.Pembimbingan klinik merupakan pusat dari pembelajaran klinik. Pembimbing klinik mengajarkan keterampilan  klinik terutama melalui interaksi dan penanganan pasien secara langsung dan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman dan kompetensi mahasiswa dalam praktik klinik. Pembimbing klinik bertanggung jawab untuk memastikan mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman keterampilan klinik, pada saat yang sama pembimbing klinik pun harus memastikan pasien mendapat pelayanan yang berkualitas tinggi dan aman. Sehingga, diperlukan adanya karakteristik pembimbing klinik yang efektif, agar mahasiswa mendapat pengalaman klinik yang baik dan pasien tetap aman dan selamat. Hasil dari pencapaian kompetensi mahasiswa sangat bergantung dari bagaimana pembimbing di lahan praktek mampu membimbing mahasiswa tersebut.
Hasil  penelitian didukun oleh  riffa  Hanidah  S “Hubungan  kompetensi  dan  peran  instruktur  klinis  dengan  keterampilan  mahasiswa  kebidanan  dalam  pertolongan  persalinan. Hasil  penelitian  ada  hubungan  kompetensi  instruktur  klinis  dengan  keterampilan  pertolongan  persalinan (B: 0,9;p <0,001). Ada  hubungan  peran  instruktur  klinis  dengan  ketermpilan  persalinan ( B: 1,4; p=0,040). Ada  hubungan  dengan  kompetensi  dan  peran  instruktur  klinis  dengan  ketermpilan mahasiswa  kebidanan  dalam  pertolongan  persalinan  dilahan  praktek  bidan  kabupaten  Kediri ( p=0,040). Hasil  penelitian  ini memberikan  bukti  ilmiah  tentang pentingnya  kompetensi  dan peran instruktur  klinis  dalam  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan  mahasiswa  kebidanan  dalam  pertolongan  persalinan.
Penelitian  lainnya  yaitu  penelitian  yang  dilakukan oleh  Sri  enawati  pengaruh  penggunaan  metode  konsepsual  dalam  bimbingan  praktek  klinis  keperawatan  terhadap  pencapaian  kompetensi  hasil  analisa  menunjukkan  bahwa  uji  t  praktek  kelompok  experiment  lebih  tinggi  dari  pada  kelompok  perbandingan (control). Hasil  tersebut  ditujukan  dengan  uji t  dimana  terdapat  t  hitung( -5,390)<t-tabel(-2,093) yang  berarti  secara  statistic  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  antara  metode  konseptual  dan  metode  konvensional  dalam  bimbingan  klinik  dalam  keperawatan  dapat  meningkatkan  pencapaian  kompetensi  mahasiswa  dalam  praktek klinik  keperawatan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa implementasi pembimbingan klinik berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan di RSUD. Haji Makassar.




BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh implementasi pembimbingan klinik terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan di RSUD Haji Makassar dengan nilai ρ = 0.000 < α (0.05) yang berarti Ha di terima.

B.  Saran
Karena pembimbingan klinik terbukti efektif mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan maka peneliti menyarankan bahwa:
1.    Untuk lebih meningkatkan kompetensi mahasiswa kebidanan maka pembimbing klinik harus lebih aktif dalam melakukan pembimbingan di lapangan
2.   
42
Diharapkan agar dapat dijadikan referensi atau acuan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, sehingga dapat di peroleh hasil yang bermakna dan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang metodelogi penelitian terkait dengan implementasi pembimbingan klinik terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pertolongan persalinan.
3.    Diharapkan agar dengan di laksanakan pembimbingan klinik maka mahasiswa dapat  terus mempertahankan bahkan meningkat kompetensi khususnya dalam melakukan pertolongan persalinan normal.  
4.    Diharapkan agar pembimbing lahan untuk dapat menerapkan metode beedside teaching di mana agar mahasiswa dapat lebih mandiri dalam praktek menolong persalinan, yang di harapkan untuk dapat di aplikasikan dalam pengabdiannya setelah selesai dari pendidikan demi tercapai apa yang di harapkan dan dapat menjadi seorang bidan yang berkwualitas.


DAFTAR PUSTAKA
Ahnan, M. 2007. Kompetensi Bidan Indonesia. Jakarta: Pusdiknakes DEPKES RI.
Depkes. 2012. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPPK-KR
Hamzah B.Uno. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Karminingsih. 2009. Studi Hubungan Pengajaran Bimbingan Laboratorium terhadap Motivasi Belajar. (Karya Tulis). Yogyakarta: UGM.
Kurniawati. 2014. Hubungan pembimbingan klinik dengan peningkatan kompetensi klinik asuhan persalinan normal pada mahasiswa program diploma III kebidanan di ruang bersalin RSUD Tasikmalaya  tahun 2014.(Skripsi). Bandung:  Universitas Padjajaran . Di akses 1 april 2015

Lubis R. E. 2005. Evaluasi Pencapaian Keterampilan Mahasiswa Akademi Kebidanan Jalur Umum Semester VI terhadap Mata Kuliah Kebidanan Komunitas. (Karya Tulis). Yogyakarta: UGM.

Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Muhtar, A. 2002. Kurikulum Program Khusus DIII Kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes DEPKES RI.

----------. 2008. Pedoman Pengajaran Klinik Bagi Pembimbing Klinik. Jakarta: Pusdiknakes DEPKES RI.

Netty Herawaty Purba. 2009. Hubungan motivasi instrinsik mahasiswa dalam pembelajaran praktek laboratorium dengan kemampuan dalam asuhan persalinan normal di akademi kebidanan Imelda medan periode 2008/2009.(Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara. Di akses 1 april 2015

Notoadmodjo, Soekidjo. 2012.  Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Purwani, Fitri.  2010. Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap pembimbingan klinik dan motivasi belajar praktik klinik di RSUD DR.Moewardi Surakarta .(Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Di akses 1 april 2015
Rosyadi O. 2010. Mentoring Keperawatan. http://kpt.kamparkab.go.id. Diakses 7 April 2015.
Sugiyono. 2014. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R   & D). Bandung: Alfabeta

Sulistyowati. 2008. Hubungan antara Harga Diri dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Semester II D IV Kebidanan UNS Surakarta 2007/2008. (Karya Tulis). Surakarta: UNS.di akses tanggal  7 april 2015

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Wina, Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
---------------.2011. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
World health organization. 2015. Bimbingan Klinik. http://www.WHO.or.id. Diakses tanggal 4 maret 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar