Visitor

Senin, 03 April 2017

SAP PERUBAHAN FISIOLOGI/PSIKOLOGI PADA MASA KEHAMILAN RSKDIA PERTIWI KEBIDANAN TERBARU

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P )

Topik               : Perubahan fisiologi/psikologi pada masa kehamilan
Sasaran            : Ibu hamil
Tanggal           : 27 Oktober 2015
Jam                  : 09:00 wita
Tempat            : RSKDIA PERTIWI
Tujuan Umum : menginformasikan kepada ibu perubahan yang terjadi pada saat hamil.
Tujuan khusus : Ibu mengerti tentang perubahan fisiologi dan psikologi yang terjadi pada dirinya.
Metode            : ceramah
Evaluasi           : mampu menjelaskan kembali perubahan-perubahan fisiologi dan psikologis  yang terjadi pada saat hamil.





MATERI
PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA SAAT HAMIL
  Perubahan – Perubahan Fisiologi

1.       Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus akan membesar pada bulan bulan pertama pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus normal ± 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) menjadi 100 gram, dengan panjang ± 20 cm dan dinding ± 22,5 cm. Hubungan antara besarnyauterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89). Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada serviks uteri terjadi juga karena pengaruh hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanyahipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89).

2.      Vagina dan Vulva
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada vagina dan vulva juga terjadi akibat hormon estrogen yang mengalami perubahan. Adanya hiper vaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).

3.       Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.  korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk  (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).

4.      Mamma
                 Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomam motropinestrogen, danprogesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Dibawah pengaruh progesterondan somatomammotropin terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok alveolussehingga mamma menjadi lebih besar. Papila mamma akab lebih membesar, lebih tegak, dan tampak  lebih hitam, seperti seluruh aerola mamma karena hiperpigmentasi(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95
Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi darah. Perubahan sirkulasi darah ini terjadi akibat adanya sirkulasi ke plasentauterus yang terus membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lainnya yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30% (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).

5.      Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma sehinggadiafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).

6.      Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivusmenurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).

7.      Traktus Urinarius
     Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga panggul. Pada akhir kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.

8.      Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melalnophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di daerah aerola mamma.Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal dengan linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae albikantes (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96). Sumber lain menyebutkan "pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada puting dan aerola mammae, wajah (kloasma-topeng kehamilan) dan garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis)-linea nigra (Farrer, 2001 : 65).

9.      Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98). Secara umum dampak dari metabolisme ini akan terjadi kenaikan berat badan. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terutama terjadi dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan ini disebabkan oleh hasil konsepsi (fetusplasenta, danlikuor amnii) dan dari ibu sendiri (uterus dan mamma yang membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein lebih banyak dan akhirnya adanya retensi air) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98).

10.  Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal fisiologis. Namun bila disertai edema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia (Manjoer, dkk, 2001 : 258).

11.  Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar, 1998 : 38).

Perubahan – perubahan Psikologis
TRIMESTER  I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester pertama.
a.       Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
b.       Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
c.         Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
d.      Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
e.        Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
f.        Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
g.        Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
h.      Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
i.        Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, 

TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali Anda sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda – tanda lain adalah :
·         Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
·          Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
·         Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
·         Libido dan gairah seks meningkat.
·           Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi
·          Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
·         Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.

TRIMESTER  III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan lainnya adalah :
·         ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
·         Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak.normal.
·          Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
·          Tidak sabaran dan resah.
·           Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
·         Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar