BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setiap orang masing-masing pasti
ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan
lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus
berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan
kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan
ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh
menyerah dan harus mengembangkan semangatpada keadaan sekarang ini yang serba
sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan
serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri selain itu harus
memiliki sikap mental untuk menentukan apakah orang
menjadi sosok yang tinggi budi atau sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi
merupakan kader pembangunan bangsa,
sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri. .kita tidak harus bergantung pada orang lain. Dengan kita
berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan
secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, saya dapat merumuskan beberapa pokok permasalahan agar
dapat menyusun makalah yang sistematis. Adapun pokok permasalahan itu adalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana mengembangkan semangat kewirausahaan
2.
Bagaimana mengembangkan sikap mental kewirausahaan
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas kewirausahaan.
D.
Metode
Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Mengembangkan Semangat Kewirausahaan
Pengertian
kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses
(Suryana, 2006 : 2). Menurut Druchen dalam Suryana, (2006 : 2) inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Semangat kerja adalah suatu sikap
kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan
mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan
mencapai tujuan usaha secara optimal.
Semangat kerja erat
kaitannya dengan kegairahan kerja.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.
Uraian berikut akan
membahas tentang inovatif, kreatif, dan bekerja secara efisien dan efektif
dalam hubungannya dengan upaya menumbuhkan semangat.
1.
Inovatif
Orang yang sudah terjun
dalam dunia bisnis harus mempunyai jiwa dan semangat kewirausahaan untuk
mendukung keberhasilan dalam bisnisnya. Inovasi adalah suatu proses mengubah
peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau
terobosan baru.
Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
Apabila
wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus
membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam
dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya
inovatif tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam
berwirausaha. Keterlambatan berinovasi dalam produk dan pelayanan akan
mengakibatkan kegagalan bagi seorang wirausaha. Dengan adanya bisnis akan
membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain :
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain :
a.
Berorientasi kepada
tindakan untuk selalu berinovasi.
b.
Membuat produk dengan penuh inovatif dengan
proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
c.
Memulai membuat produk
dengan inovatif yang terkecil.
d.
Menentukan tujuan dalam
berinovatif.
e.
Menjalankan uji coba
dan revisi.
f.
Mulailah belajar
berinovasi dari pengalaman.
g.
Mengikuti jadwal yang
sudah ditentukan dalam berinovatif.
h.
Menghargai karyawan
yang mempunyai gagasan dalam berinovatif.
i.
Mempunyai keyakinan dan
bekerja dengan penuh inovatif
Faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang wirausahawan adalah keinginan untuk
berprestasi, pemasaran, resiko, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya.
Adanya inovatif yang berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk
berusaha agar bisnisnya berhasil.
Seorang wirausahawan
yang berinovatif tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan
pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tersebut menjadi bekal
penting bagi keberhasilan di dalam berwirausaha. Menurut Koratko (1955), ada 4
jenis proses penerapan kemampuan inovatif, yaitu :
1.
Invensi (penemuan)
merupakan penemuan produk atau jasa yang merupakan proses yang benar-benar
baru.
2.
Ekstensi (pengembangan)
merupakan pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau proses
yang ada.
3.
Duplikasi (penggandaan)
merupakan replikasi kreatif atas konsep yang telah ada.
4.
Sintesis merupakan
kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau
formulasi baru.
Prinsip-Prinsip
Inovasi yaitu:
Ø Prinsip Keharusan
ü Keharusan
menganalisis peluang
ü Keharusan
memperluas wawasan
ü Keharusan
untuk bertindak efektif
ü Keharusan
untuk tidak berpikir muluk
Ø Prinsip
larangan
ü Larangan
untuk berlagak pintar
ü Larangan
untuk rakus
ü Larangan
untuk berpikir terlalu jauh ke depan
Pada dasarnya setiap
orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif tetapi kemungkinan ini
hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu
keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut :
a.
Membiasakan memiliki
kemampuan
b.
Memperkaya sumber ide
c.
Membiasakan diri
menerima perbedaan dan perubahan
d.
Menumbuhkan sikap
empati
e.
Merupakan kemampuan inovatif
2.
Kreativitas
Kreativitas Adalah
pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih
berguna.
1. Seorang
wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena :
Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
2. Kreatifitas
merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara serta jangan disia-siakan.
3. Tantangan
baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.
4.
Kreativitas adalah gagasan yang
tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan yang tinggi.
Banyak hal dapat dilakukan untuk menerapkan dan
meningkatkan kreativitas para calon wirausaha. Diantaranya sebagai berikut :
1.
Menggunakan akal
2. Hapus
perasaan ragu-ragu
3. Mengenali lingkungan
4. Mengembangkan
perspektif fungsional
Beberapa kebiasaan mental jelek yang
dapat menghambat kreativitas wirausaha diantaranya :
1. Pemikiran
kemungkinan (probabilitas)
Guna memperoleh keamanan dalam
membuat keputusan, seorang wirausaha cenderung percaya kepada teori
kemungkinan.
2.
Stereotype
Dalam hal ini sudah ada ketentuan
atau karakteristik tertentu untuk suatu hal. Begitu pula halnya kesuksesan yang
dapat diraih.
3.
Pemikiran lain
Sejalan dengan pesatnya perkembangan
kehidupan seorang wirausaha banyak terpenuhi oleh hal-hal yang tidak pasti dan
meragukan
4.
Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya, orang
akan cenderung menghindari resiko misalnya resiko kegagalan.
3. Berpikir efektif dan efisien
Efektif adalah mencapai sasaran
sesuai rencana, sedangkan efisien artinya perbandingan terbaik antara usaha dan
hasil (usaha tertentu untuk mencapai hasil tertentu).
Bekerja efektif dan efisien adalah
bekerja yang mencapai hasil tertentu sesuai dengan hasil yang direncanakan
dengan pengorbanan tertentu pula (waktu, tenaga, pikiran, biaya dan ruang).
Beberapa unsur penunjang bekerja efektif dan efisien,
yaitu :
1. Ketetapan ;
tepat dalam membuat rencana, menentukan sasaran, memilih, menggunakan metode,
mengukur dan sebagainya.
2. Kecermatan ;
cermat dalam memilih, mengerjakan pekerjaan, dan lain-lain.
3.
Kecepatan ; cepat dalam menangkap
kebutuhan konsumen, memperoleh informasi dan sebagainya.
4. Penghematan ; hemat dalam menggunakan waktu, tenaga dan
biaya.
5. Keselamatan ;
Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan selamat sehingga tidak menjadi resiko yang
harus ditanggung dan dibiayai.
Pentingnya menanamkan pekerjaan
efektif dan efisien melalui latihan adalah sebagai berikut :
a. Untuk
meningkatkan kemampuan bekerja secara efektif dan efisien,
b. Untuk
mengurangi pengawasan dalam bekerja,
c. Untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan,
d. Untuk mengembangkan
rasa kesetiakawanan,
e. Untuk
mengembangkan sikap para pegawai yang positif,
f. Untuk
mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa,
g. Untuk mengembangkan
daya kreativitas,
h. Untuk
mencapai efektifitas dan efisiensi
B.
Sikap Mental Kewirausahaan
Sikap mental merupakan
elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk
selalu dalam keadaan baik.Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi
atau sebaliknya menjadi orang yang
jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan
menjadi beban masyarakat dari bangsa
itu sendiri. Tentu kita tidak
ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya
pembinaan sikap mental menjadi unsur
penting dalam dunia kewiraswastaan sekaligus
dalam kehidupan. Selain
menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga
segi-segi positif dalam motivasi dan
proaktivitas.
1. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata
disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan
terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan
dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang
wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas
pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan
harus taat asas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan
wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari
kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
- Komitmen
Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat
progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat
dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang
wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki
nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga
pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
- Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.
Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik
produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan,
kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
- Kreatif
dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
- Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri”
apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya
ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian
merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada
prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi
kegiatan usahanya
- Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila
orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang
rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak
seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, objektif
dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan
kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang
ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses.
Semangat kerja adalah
suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat
dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan
dan mencapai tujuan usaha secara optimal.
Semangat kerja erat
kaitannya dengan kegairahan kerja.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja. kreatif, dan bekerja secara efisien dan efektif dalam hubungannya dengan upaya menumbuhkan semangat.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja. kreatif, dan bekerja secara efisien dan efektif dalam hubungannya dengan upaya menumbuhkan semangat.
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang
perlu dijamin untuk selalu dalam
keadaan baik.Unsur ini yang menentukan apakah orang
menjadi sosok yang tinggi budi atau sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Sikap mental meliputi disiplin, jujur, komitmen
tinggi, kreatif dan inovatif, mandiri dan realistis.
B.
Saran
Setelah mempelajari materi di atas diharapkan seluruh mahasiswa memahami tentang Mengembangkan Semangat
dan Mental Kewirausahaan dan berharap dengan adanya makalah ini kami serta teman – teman semua menjadi
lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar