SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Anemia Dalam Kehamilan
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : RSUD PANGKEP
Tanggal : 26 Januari 2015
Waktu/jam : 1x 15 menit/ 08:00 wita
Ruangan : ANC
I.
Tujuan Intruksional Umum
Pada akhir penyuluhan, ibu-ibu dapat mengerti dan memahami
tentang anemia dalam kehamilan.
II. Tujuan Intruksional Khusus
Ibu dapat menyebutkan macam-macam anemia dalam kehamilan.
Ibu dapat mengetahui pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
III. Metode
a.
Ceramah
IV. Referensi
Prawirohardjo, S, Ilmu
Kebidanan, YEPS, Jakarta, 2002
Mochtar, R, Sinopsis Obstetri, EGC,
Jakarta, 1998.
MATERI
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia lebih sering
dijumpai dalam kehamilan, hal ini disebabkan dalam kehamilan keperluan akan zat-zat
makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah sumsum tulang.
Darah bertambah banyak
dalam kehamilan, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding
sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah
ini dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermamfaat
bagi wanita.Pertama-pertama pengenceran itu meringankan beban kerja jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil.
Bertam bahnya darah
dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya
dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
1.
Defenisi Anemia
Anemia adalah menurunnya kemampuan
darah untuk mengikat O2 yang dapat disebabkan oleh menurunnya sel darah
merah, berkurangnya konsentrasi hemoglobin atau kombinasi keduanya.
2.
Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan
a.
Anemia Defisiensi Besi
Anemia jenis ini paling sering dijumpai dalam kehamilan
akibat kekurangan besi. Kekuranganini di sebabkan karena kurang masuknya unsure
besi dengan makanan.
Pengobatan:
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya
diberikan garam besi sebanyak 600-1000 mg sehari, seperti sulfas ferrosus atau glukonasferrosus.
b.
Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena
defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12.Biasanya
karena mal nutrisi dan infeksi yang kronik.
Pengobatan:
·
Asamfolik 15-30 mg/hari
·
Vitamin B12 3 x 1 tablet/hari
·
Sulfas ferrosus 3 x 1 tablet/hari
·
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan
transfuse darah.
c.
Anemia Hipoplastik
Anemia pada ibu wanita hamil yang disebabkan karena sumsum
tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Penyebabnya belum diketahui,
kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan dan sinar rontgen
atau sinar radiasi. Tetapi dengan obat-obatan tidak memuaskan, mungkin pengobatan
yang paling baik yaitu transfuse darah, yang perlu sering diulang.
d.
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel
darah merah lebih cepat dari pembuatannya. Pengobatan ini bergantung pada jenis
anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya
diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan,
halini tidak member hasil maka transfuse darah yang berulang dapat membantu penderita
ini.
3.
Kadar Nilai Hemoglobin
Kadar nilai hemoglobin pada wanita hamil berdasarkan standar
WHO adalah:
·
Normal : 11
gr%
·
Anemia Ringan : 9-11 gr%
·
Anemia Sedang : 7-8 gr%
·
Anemia Berat : Kurang dari
7 gr%
4.
Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas
·
Keguguran
·
Partus prematurus
·
Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
·
Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
·
Syok
·
Afibrinoge nemia
·
Infeksi intrapartum dan dalam nifas
5.
Pengaruh Anemia terhadap hasil konsepsi
·
Kematian midigah (keguguran)
·
Kematian janin dalam kandungan
·
Kematian janin waktu lahir
·
Kematian perinatal tinggi
·
Prematuritas
·
Dapat menjadi cacat bawaaan
·
Cadangan besi kurang.
6.
Gejala danTanda Anemia
Gejala-gejala dan tanda anemia antara lain:
·
Lemah
·
Lelah
·
Rasa letih
·
Dispnoe bila kerja fisik
·
Edema
·
Mata berkunang-kunang
·
Curah jantung bertambah (jantungberdebar-debar).
·
Pucat pada muka, konjungtiva, lidah dan telapak tangan serta kaki.
·
Cepat lelah
·
Pusing
·
Dapat terjadi gangguan saluran percernaan contohnya anoreksia,
konstipasi dan diare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar