SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P )
Topik :
Perubahan fisiologi/psikologi pada masa kehamilan
Sasaran :
Ibu hamil
Tanggal : 27 Oktober 2015
Jam :
09:00 wita
Tempat :
RSKDIA
PERTIWI
Tujuan
Umum : menginformasikan kepada ibu
perubahan yang terjadi pada saat hamil.
Tujuan
khusus : Ibu mengerti tentang perubahan
fisiologi dan psikologi yang terjadi pada dirinya.
Metode :
ceramah
Evaluasi
: mampu menjelaskan kembali
perubahan-perubahan fisiologi dan psikologis
yang terjadi pada saat hamil.
MATERI
PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA SAAT HAMIL
Perubahan – Perubahan Fisiologi
1. Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama
kehamilan pada uterus adalah uterus akan membesar
pada bulan bulan pertama pengaruh estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Berat uterus normal ± 30 gram, pada akhir
kehamilan (40 minggu) menjadi 100 gram, dengan panjang ± 20 cm dan dinding ±
22,5 cm. Hubungan antara besarnyauterus dengan tuanya kehamilan
sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita
tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita penyakit
seperti mola hidatidosa dan sebagainya (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 89). Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama
kehamilan pada serviks uteri terjadi juga karena
pengaruh hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat
dan dengan adanyahipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi
lunak (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89).
2. Vagina dan Vulva
Perubahan fisiologis selama
kehamilan pada vagina dan vulva juga terjadi
akibat hormon estrogen yang mengalami perubahan. Adanya hiper vaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
3. Ovarium
Pada
permulaan kehamilan masih korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian
mengecil setelah plasenta terbentuk (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
4. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang
akibat hormon somatomam motropin, estrogen, danprogesteron,
akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Dibawah pengaruh progesterondan somatomammotropin terbentuk
lemak disekitar kelompok-kelompok alveolussehingga mamma menjadi
lebih besar. Papila mamma akab lebih membesar,
lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh aerola mamma karena hiperpigmentasi(Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95
Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis selama
kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi darah. Perubahan sirkulasi darah ini
terjadi akibat adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang
terus membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan
alat lainnya yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu
bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32
minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak
kira-kira 30% (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
5. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan
kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini
ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan
oleh uterus yang membesar kearah diafragma sehinggadiafragma kurang
leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira
20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 96).
6. Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan
terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivusmenurun,
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis).
Biasanya terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
7. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan
pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai
tertekan kembali (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.
8. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen
dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan
oleh pengaruh melalnophore stimulating hormone (MSH)
yang meningkat. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang
sama, juga di daerah aerola mamma.Linea alba pada
kehamilan menjadi hitam, dikenal dengan linea grisea. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan, disebut striae albikantes (Hanifa, Abdul Bari
dan Trijatmo, 2005 : 96). Sumber lain menyebutkan "pigmentasi yang lebih
gelap terjadi pada puting dan aerola mammae, wajah (kloasma-topeng
kehamilan) dan garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga
rambut pubis)-linea nigra (Farrer, 2001 : 65).
9. Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolic
rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,
dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea) (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98). Secara umum dampak dari metabolisme ini
akan terjadi kenaikan berat badan. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira
diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terutama
terjadi dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan ini disebabkan
oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, danlikuor amnii)
dan dari ibu sendiri (uterus dan mamma yang
membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein lebih banyak dan
akhirnya adanya retensi air) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 98).
10. Edema
Edema tungkai bawah pada trimester
terakhir dapat merupakan hal fisiologis. Namun bila disertai edema di tubuh
bagian atas seperti muka dan lengan, terutama bila diikuti peningkatan tekanan
darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia (Manjoer, dkk, 2001 : 258).
11. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih
longgar, karena ligamen-ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit
pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi
kebutuhan janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang
untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan
kekurangan kalsium (Mochtar, 1998 : 38).
Perubahan – perubahan Psikologis
TRIMESTER I
Trimester pertama sering dianggap
sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa
ia hamil.
Trimester pertama sering menjadi
waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang
dengan baik Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester
pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya
karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Banyak wanita merasakan kebutuhan
kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat
dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri,
kecemasan, kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat
normal terjadi pada trimester pertama.
a.
Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
b.
Selalu memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
c.
Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
sedang hamil.
d.
Mengalami gairah seks yang lebih
tinggi tapi libido turun.
e.
Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
f.
Membutuhkan penerimaan kehamilannya
oleh keluarga.
g.
Ketidakstabilan emosi dan suasana
hati.
h.
Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan
bahwa dirinya hamil
i.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks
pada trimester pertama berbeda2,
TRIMESTER
II
Trimester kedua sering dikenal
sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman
dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun,
trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling
banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi
atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening menunjukkan
kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita
dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada trimester kedua, yakni
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari
ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi
perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali Anda sedang hamil . Sebagian besar
wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang labih 80% wanita
mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada
trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif terbebas dari
segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah
besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran
dan masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi
pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda – tanda
lain adalah :
·
Ibu sudah mulai merasa sehat dan
mulai bisa menerima kehamilannya.
·
Mulai merasakan gerakan bayi dan
merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
·
Perut ibu belum terlalu besar
sehingga belum dirasa beban.
·
Libido dan gairah seks meningkat.
·
Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang
semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi
·
Ibu merasakan lebih tenang
dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak
mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
·
Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan
diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan
janinnya pertama kali.
TRIMESTER III
Trimester ketiga sering disebut
periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai
menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi
tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi
dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia
memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu,
persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang
tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera
dilahirkan. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya
sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan
dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui),
apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu
keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan
mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Berbagi perasaan secara jujur dengan
pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan lainnya adalah :
·
ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
·
Ibu khawatir bayinya akan lahir
sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak.normal.
·
Semakin ingin menyudahi
kehamilannya.
·
Tidak sabaran dan resah.
·
Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
·
Aktif mempersiapkan kelahiran
bayinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar